Remaja Saudi Ini Bakal Dipancung karena Demo di Usia 15 Tahun

Jum'at, 18 Desember 2015 - 10:15 WIB
Remaja Saudi Ini Bakal Dipancung karena Demo di Usia 15 Tahun
Remaja Saudi Ini Bakal Dipancung karena Demo di Usia 15 Tahun
A A A
RIYADH - Otoritas Arab Saudi bersiap mengeksekusi seorang remaja bernama Abdullah Al-Zaher, 19, dengan cara dipancung dalam waktu dekat ini. Remaja itu dihukum mati karena ikut demo anti-pemerintah saat usianya baru 15 tahun pada 2012.

Keluarga remaja itu telah memohon bantuan agar Zaher bisa diselamatkan. Abdullah Al-Zaher ditangkap pada Maret 2012 setelah ikut demo anti-Pemerintah Saudi. Dia mengaku telah dipukuli dan kemudian disiksa untuk menandatangani sebuah pengakuan tanpa diperbolehkan untuk membaca atau berkonsultasi dengan orangtuanya atau pengacara.


Dia menghadapi berbagai tuduhan. Di antaranya, berpartisipasi dalam demonstrasi dan menyampaikan slogan-slogan serta nyanyian anti-pemerintah. Dia juga dituduh ikut melakukan hasutan, membakar mobil, dan melemparkan bom bensin.


Menurut organisasi hak asasi manusia, Reprieve, Zaher akan dihukum pancung di lokasi rahasia setelah Pengadilan Kriminal Arab Saudi pada 2014 memutuskan bahwa remaja itu harus dieksekusi pada tahun ini. Jaksa penuntut telah menuntut agar Zaher disalibkan setelah dia dipancung.

Zaher saat ini dalam kurungan untuk menunggu eksekusi yang dikhawatirkan bisa terjadi setiap saat. Dia dianggap sebagai orang termuda pada saat penangkapan yang akan dihukum mati di Arab Saudi.

Ayah Zaher, Hassan Al-Zaher kepada The Guardian, telah memohon semua pihak untuk menyelamatkan putranya. ”Tolong bantu saya menyelamatkan anak saya dari ancaman kematian. Dia tidak pantas untuk mati hanya karena dia ikut serta dalam aksi protes,” katanya, yang dilansir Jumat (18/12/2015).

Dia mengatakan bahwa Zaher mengaku tidak melempar bom molotov atau sesuatu yang serupa dalam demo beberapa tahun silam.

Menurutnya, putranya datang ke lokasi demo tanpa tahu apa yang dituntut para demonstran. ”Dia pergi ke sana tidak dengan tujuan pertempuran atau menentang pemerintah, di matanya itu hanya aksi protes yang sederhana,” katanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6368 seconds (0.1#10.140)