Dokumen Rencana ISIS Bentuk Negara Bocor di Dunia Maya
A
A
A
LONDON - Sebuah dokumen yang menunjukkan jika ISIS ingin membentuk sebuah negara Islam dengan sejumlah perangkatnya di Suriah dan Irak bocor di dunia maya. Dokumen tersebut juga memuat sejumlah program ekonomi dan pedoman bagi ISIS untuk menjalankan negara tersebut.
Menurut dokumen yang dipulikasikan oleh laman The Guardian ini, ISIS berencana membentuk sejumlah lembaga pemerintahan dan departemen keuangan dalam negara bentukannya. ISIS juga telah menyiapkan program swasembada ekonomi dan telah membuat pedoman untuk pendidikan, sumber daya alam, industri, diplomasi, propaganda dan militer.
Dokumen berjudul Prinsip dalam Adminitrasi Negara Islam (ISIS) ini ditulis oleh seorang warga Mesir yang disebut Abu Abdullah al-Masri. Dokumen tersebut berjumlah 24 halaman dan memuat 10 bab. Diduga, dokumen ini disusun sekitar bulan Juli dan Oktober 2014, seperti dikutip dari laman NDTV, Selasa (8/11/2015).
Dalam dokumen itu, Masri mampu memberikan wawasan terhadap rezim ISIS dengan baik. Ia juga mampu menguraikan bagaimana anggota kelompok ISIS mendapat "pelatihan perang ringan".
Masri juga menyerukan identitas tunggal untuk semua anggota ISIS agar bisa menyatukan pejuang asing dengan penduduk lokal. Ia juga meminta ISIS membangun pabrik untuk memproduksi alat militer dan makanan.
Menurut seorang peniliti senior Georgia State University, Charlie Winter, dokumen itu menunjukkan jika ISIS adalah organisasi politik yang mampu berhitung dengan sangat kompleks dan perencana infrastruktur yang baik.
"Hal ini sangat jauh dengan kesan tentara yang irasional, fanatik yang haus darah," katanya.
Menurut dokumen yang dipulikasikan oleh laman The Guardian ini, ISIS berencana membentuk sejumlah lembaga pemerintahan dan departemen keuangan dalam negara bentukannya. ISIS juga telah menyiapkan program swasembada ekonomi dan telah membuat pedoman untuk pendidikan, sumber daya alam, industri, diplomasi, propaganda dan militer.
Dokumen berjudul Prinsip dalam Adminitrasi Negara Islam (ISIS) ini ditulis oleh seorang warga Mesir yang disebut Abu Abdullah al-Masri. Dokumen tersebut berjumlah 24 halaman dan memuat 10 bab. Diduga, dokumen ini disusun sekitar bulan Juli dan Oktober 2014, seperti dikutip dari laman NDTV, Selasa (8/11/2015).
Dalam dokumen itu, Masri mampu memberikan wawasan terhadap rezim ISIS dengan baik. Ia juga mampu menguraikan bagaimana anggota kelompok ISIS mendapat "pelatihan perang ringan".
Masri juga menyerukan identitas tunggal untuk semua anggota ISIS agar bisa menyatukan pejuang asing dengan penduduk lokal. Ia juga meminta ISIS membangun pabrik untuk memproduksi alat militer dan makanan.
Menurut seorang peniliti senior Georgia State University, Charlie Winter, dokumen itu menunjukkan jika ISIS adalah organisasi politik yang mampu berhitung dengan sangat kompleks dan perencana infrastruktur yang baik.
"Hal ini sangat jauh dengan kesan tentara yang irasional, fanatik yang haus darah," katanya.
(ian)