Rusia dan Turki Memanas, Kapal Perang Kremlin Dekati Istanbul
A
A
A
ISTANBUL - Ketegangan Moskow dan Ankara semakin memanas sejak pesawat jet pembom Su-24 Rusia ditembak jatuh Turki di perbatasan Suriah-Turki. Kini, kapal perang Kremlin dengan peluncur roket, Caesar Kunikov, bergerak mendekati Istanbul.
Sepak terjang kapal perang Kremlin itu membuat Turki marah dan menyebutnya sebagai provokasi. Kapal perang Caesar Kunikov nekat melintasi perairan Turki. Kemarahan dari Turki disampaikan Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu.
”Itu menunjukkan rudal yang dioperasikan oleh seorang tentara di sebuah kapal perang Rusia, atau hal-hal lain seperti senjata anti-pesawat, itu adalah provokasi murni,” kata Cavusoglu, seperti dilpaorkan Hurriyet Daily News.
”Kapal perang Rusia memamerkan senjata adalah provokasi,” lanjut Cavusoglu dalam pidato yang disiarkan di stasiun NTV, yang dilansir Senin (7/12/2015).
Sejatinya, di bawah perjanjian Perang Dunia Pertama, Turki harus membiarkan semua kapal melewati perairannya yang bergerak melalui Istanbul. Meski marah, Turki tidak mengambil tindakan terhadap pergerakan kapal perang Rusia itu, karena masih berlayar di kawasan internasional. Sedangkan Rusia belum berkomentar atas reaksi Turki.
Turki dan Rusia sampai saat ini terus bersitegang setelah insiden pesawat jet pembom Su-24 Rusia.Satu pilot tempur Rusia tewas ditembak pemberontak Suriah di perbatasan itu saat terjun payung dari pesawat jet Su-24 yang ditembak jatuh Turki.
Turki berdalih pesawat Rusia itu melanggar wilayah udaranya, tapi Rusia menyangkalnya. Rusia marah setelah Turki menolak meminta maaf dan pada akhirnya menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Istanbul.
Sepak terjang kapal perang Kremlin itu membuat Turki marah dan menyebutnya sebagai provokasi. Kapal perang Caesar Kunikov nekat melintasi perairan Turki. Kemarahan dari Turki disampaikan Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu.
”Itu menunjukkan rudal yang dioperasikan oleh seorang tentara di sebuah kapal perang Rusia, atau hal-hal lain seperti senjata anti-pesawat, itu adalah provokasi murni,” kata Cavusoglu, seperti dilpaorkan Hurriyet Daily News.
”Kapal perang Rusia memamerkan senjata adalah provokasi,” lanjut Cavusoglu dalam pidato yang disiarkan di stasiun NTV, yang dilansir Senin (7/12/2015).
Sejatinya, di bawah perjanjian Perang Dunia Pertama, Turki harus membiarkan semua kapal melewati perairannya yang bergerak melalui Istanbul. Meski marah, Turki tidak mengambil tindakan terhadap pergerakan kapal perang Rusia itu, karena masih berlayar di kawasan internasional. Sedangkan Rusia belum berkomentar atas reaksi Turki.
Turki dan Rusia sampai saat ini terus bersitegang setelah insiden pesawat jet pembom Su-24 Rusia.Satu pilot tempur Rusia tewas ditembak pemberontak Suriah di perbatasan itu saat terjun payung dari pesawat jet Su-24 yang ditembak jatuh Turki.
Turki berdalih pesawat Rusia itu melanggar wilayah udaranya, tapi Rusia menyangkalnya. Rusia marah setelah Turki menolak meminta maaf dan pada akhirnya menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Istanbul.
(mas)