Mutilasi & Simpan 7 Kemaluan Wanita di Kulkas, Pria Denmark Diadili

Kamis, 05 November 2015 - 10:28 WIB
Mutilasi & Simpan 7...
Mutilasi & Simpan 7 Kemaluan Wanita di Kulkas, Pria Denmark Diadili
A A A
BLOEMFONTEIN - Pria Denmark bernama Peter Frederiksen, 63, diadili di sebuah pengadilan di Afrika Selatan (Afsel) atas tuduhan menyerang, memutilasi dan menyimpan tujuh alat kelamin wanita di kulkas.

Frederiksen, seorang pemilik toko senjata ditangkap di pusat kota Bloemfontein pada bulan September 2015 lalu, setelah istrinya mengatakan kepada polisi bahwa dia diserang dan dimutilasi alat kelaminnya.

Ketika polisi menggeledah bangunan sederhana milik Frederiksen, mereka menemukan lebih dari sepuluh organ beku, tujuh di antaranya alat kelamin perempuan. Polisi juga menemukan foto-foto porno anak-anak.

Dia dibawa ke pengadilan kemarin dengan kondisi kaki diborgol. Penyelidik polisi juga menyatakan telah menemukan buku harian tahun 2004 yang menceritakan mutilasi organ kemaluan perempuan. Obat bius, peralatan bedah dan dua pemotong organ vital wanita juga ditemukan polisi.

Istri Frederiksen, Anna Matseliso Molise, 28, ditetapkan menjadi saksi kunci sebelum dia ditembak mati bulan lalu di luar rumahnya, di Maseru, Ibu Kota Lesotho, wilayah yang ditempuh dua jam dari Bloemfontein.

Sebelum kematiannya, dia mengatakan kepada polisi bahwa dia dibius dengan minuman memabukkan. Dalam kondisi tidak sadar, dia jadi korban mutilasi suaminya. Dalam pernikahan Frederiksen dan Molise, pasangan itu memiliki dua anak.

Hakim Marlene Marais memutuskan bahwa, kasus Frederiksen masu kategori yang sama seperti pembunuhan dan pemerkosaan. Dia menghadapi banyak tuduhan, termasuk tiga tuduhan penyerangan, konspirasi untuk melakukan pembunuhan serta kepemilikan, produksi dan distribusi pornografi anak.

DIa juga menghadapi tuduhan terkait mutilasi ilegal organ manusia. Frederiksen menolak untuk berbicara kepada pers. Tapi pengacaranya, Luthando Tshangana, memberikan sedikit pernyataan. ”Kami yakin bahwa dia masih memiliki kemungkinan mendapatkan jaminan,” katanya, seperti dikutip AFP, Kamis (5/11/2015).

Sidang pengadilan kemarin penuh sesak dengan anggota Liga Perempuan Kongres Nasional Afrika, sayap kelompok perempuan dari Partai ANC, partai berkuasa di Afrika Selatan. ”Kami di sini untuk membuat keadilan,” kata pejabat dari ANC, Joyce Davids. ”Ini bukan praktik tradisional, tidak satupun dari kita melewatkan proses ini,” katanya lagi.

”Jika itu adalah hal budaya, seorang pria kulit hitam akan melakukannya, bukan orang dari Denmark. Saya berharap dia membusuk di penjara,” lanjut dia.
(mas)
Berita Terkait
Gedung Parlemen Afrika...
Gedung Parlemen Afrika Selatan di Cape Town Terbakar
Presiden Afsel Berupaya...
Presiden Afsel Berupaya Pertahankan Kekuasaan di Tengah Skandal Korupsi
25.000 Tentara Dikerahkan...
25.000 Tentara Dikerahkan untuk Redam Kerusuhan di Afrika Selatan
Kerusuhan Afrika Selatan...
Kerusuhan Afrika Selatan Menggila, 212 Orang Tewas Secara Brutal
Profil Adriaan Vlok,...
Profil Adriaan Vlok, Menteri Kepolisian Era Apartheid Afrika Selatan yang Telah Meninggal Dunia
Presiden Afsel: Waspadai...
Presiden Afsel: Waspadai Aksi Kejahatan Selama Lockdown
Berita Terkini
Iran Siap Buat Program...
Iran Siap Buat Program Nuklirnya Lebih Transparan dengan Imbalan Pencabutan Sanksi
3 jam yang lalu
Trump Ingin Berunding...
Trump Ingin Berunding Langsung dengan Presiden China Xi Jinping
4 jam yang lalu
Mesir Kutuk Seruan Pemukim...
Mesir Kutuk Seruan Pemukim Israel untuk Mengebom Masjid Al-Aqsa dan Bangun Kuil Yahudi
5 jam yang lalu
Kata-kata Wasiat Paus...
Kata-kata Wasiat Paus Fransiskus tentang Gaza dan Genosida oleh Israel
6 jam yang lalu
3 Fakta Kabar Perceraian...
3 Fakta Kabar Perceraian Barack Obama dan Michelle yang Mengejutkan, Benarkah Pisah?
6 jam yang lalu
Apa yang Terjadi setelah...
Apa yang Terjadi setelah Seorang Paus Meninggal?
7 jam yang lalu
Infografis
128.000 Warga Israel...
128.000 Warga Israel Dukung Penghentian Genosida di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved