Pesawat Kargo Rusia Jatuh di Sudan Selatan
A
A
A
JUBA - Pesawat kargo buatan Rusia, Antonov An-12 dilaporkan jatuh di wilayah Sudan Selatan. Pesawat tersebut dikabarkan jatuh tidak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Juba.
Menurut keterangan saksi mata, pesawat tersebut jatuh di sebuah wilayah di pinggrian sungai Nil. "Serpihan pesawat berserakan di sepanjang sungai Nil, begitu pula dengan jenazah penumpang pesawat tersebut," ucap seorang saksi mata dalam kondisi anonim.
Belum diketahui dengan pasti berapa banyak orang yang tewas dalam insiden tersebut. Sejumlah saksi mata mengatakan, mereka melihat setidaknya 41 jenazah, dimana beberapa diantaranya ditutup oleh kain. Sementara saksi lain mengatakan, jumlah korban adalah 32 orang.
Pernyataan berbeda juga diutarakan oleh Juru bicara kepresidenan Sudan Ateny Wek Ateny. Dirinya mengatakan pesawat tersebut membawa 18 orang penumpang, termasuk enam awak asing, yakni lima warga Armenia dan satu orang warga Rusia.
"15 penumpang tewas, sedangkan tiga orang lainnya yang merupakan warga Sudan selamat, termasuk seorang anak. Ini adalah jumlah yang diberikan oleh menara kontrol kepada kami," ucap Ateny, seperti dilansir Reuters pada Rabu (4/11).
Menurut keterangan saksi mata, pesawat tersebut jatuh di sebuah wilayah di pinggrian sungai Nil. "Serpihan pesawat berserakan di sepanjang sungai Nil, begitu pula dengan jenazah penumpang pesawat tersebut," ucap seorang saksi mata dalam kondisi anonim.
Belum diketahui dengan pasti berapa banyak orang yang tewas dalam insiden tersebut. Sejumlah saksi mata mengatakan, mereka melihat setidaknya 41 jenazah, dimana beberapa diantaranya ditutup oleh kain. Sementara saksi lain mengatakan, jumlah korban adalah 32 orang.
Pernyataan berbeda juga diutarakan oleh Juru bicara kepresidenan Sudan Ateny Wek Ateny. Dirinya mengatakan pesawat tersebut membawa 18 orang penumpang, termasuk enam awak asing, yakni lima warga Armenia dan satu orang warga Rusia.
"15 penumpang tewas, sedangkan tiga orang lainnya yang merupakan warga Sudan selamat, termasuk seorang anak. Ini adalah jumlah yang diberikan oleh menara kontrol kepada kami," ucap Ateny, seperti dilansir Reuters pada Rabu (4/11).
(esn)