Jet-jet Rusia Dituduh AS Tak Incar ISIS, Ini Reaksi Kremlin
A
A
A
MOSKOW - Kementerian Pertahanan Kremlin, pada Jumat (30/10/2015), bereaksi keras setelah Amerika Serikat (AS) melalui Kedutaan Besarnya di Moskow menuduh serangan pesawat-pesawat jet tempur Rusia di Suriah 80 persen tidak mengincar ISIS.
Juru bicara kementerian itu, Jenderal Igor Konashenkov, juga mengkritik media-media Barat yang kompak melansir tuduhan yang dia anggap hanya data “misinforming”.
”Untuk seluruh minggu kami telah melihat kantor berita Reuters mendorong kesimpulan seseorang bahwa 80 persen dari serangan udara Rusia diduga tidak menargetkan ISIS. Laporan misinforming ini dikomentari segera, hari itu telah muncul,” katanya.
Kementerian itu berharap ada penjelasan dari juru bicara Kedutaan Besar AS soal tuduhan baru-baru ini yang dialamatkan kepada operasi militer Rusia di Suriah.
Pada hari Kamis kemarin, Will Stevens, juru bicara Kedutaan Besar AS di Moskow, mengatakan kepada media bahwa 80 persen dari serangan udara Rusia di Suriah tidak ditargetkan terhadap fasilitas Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
”Kami memiliki pertanyaan tentang kata-katanya bahwa unit udara Rusia menghantam oposisi (Suriah), termasuk yang moderat,” kata Jenderal Konashenkov.
”Haruskah kita percaya bahwa militan dari ISIS, Jabhat al-Nusra, dan Jaish al-Fatah, yang sama-sama menikmati pemenggalam leher tawanan mereka, juga dianggap 'oposisi', meskipun sedikit kurang moderat? Kami menunggu respons Stevens,” lanjut dia, seperti dikutip Sptunik
Konashenkov menambahkan bahwa ia tidak bisa mengerti mengapa seorang diplomat AS di Moskow membuat pernyataan atas nama Departemen Luar Negeri berdasarkan laporan palsu.
Juru bicara kementerian itu, Jenderal Igor Konashenkov, juga mengkritik media-media Barat yang kompak melansir tuduhan yang dia anggap hanya data “misinforming”.
”Untuk seluruh minggu kami telah melihat kantor berita Reuters mendorong kesimpulan seseorang bahwa 80 persen dari serangan udara Rusia diduga tidak menargetkan ISIS. Laporan misinforming ini dikomentari segera, hari itu telah muncul,” katanya.
Kementerian itu berharap ada penjelasan dari juru bicara Kedutaan Besar AS soal tuduhan baru-baru ini yang dialamatkan kepada operasi militer Rusia di Suriah.
Pada hari Kamis kemarin, Will Stevens, juru bicara Kedutaan Besar AS di Moskow, mengatakan kepada media bahwa 80 persen dari serangan udara Rusia di Suriah tidak ditargetkan terhadap fasilitas Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
”Kami memiliki pertanyaan tentang kata-katanya bahwa unit udara Rusia menghantam oposisi (Suriah), termasuk yang moderat,” kata Jenderal Konashenkov.
”Haruskah kita percaya bahwa militan dari ISIS, Jabhat al-Nusra, dan Jaish al-Fatah, yang sama-sama menikmati pemenggalam leher tawanan mereka, juga dianggap 'oposisi', meskipun sedikit kurang moderat? Kami menunggu respons Stevens,” lanjut dia, seperti dikutip Sptunik
Konashenkov menambahkan bahwa ia tidak bisa mengerti mengapa seorang diplomat AS di Moskow membuat pernyataan atas nama Departemen Luar Negeri berdasarkan laporan palsu.
(mas)