Dalam 24 Jam, Jet-jet Rusia Gempur 72 Target ISIS di Suriah
A
A
A
MOSKOW - Pesawat-pesawat jet tempur Rusia menyerang 72 target kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah dalam 24 jam terakhir. Hal itu diungkap Kementerian Pertahanan Rusia semalam.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, mengatakan serangan udara Rusia dilakukan secara mendadak terhadap lokasi-lokasi militan ISIS di Provinsi Hama, Idlib, Latakia, Aleppo, Damaskus dan Deir ez-Zor.
”Saya ingin menarik perhatian Anda soal peningkatan efisiensi serangan udara Rusia pada instalasi teroris. Jet Rusia yang semula digunakan untuk bekerja berpasangan, tapi sekarang tidak perlu untuk itu, karena pilot kami telah mengeksplorasi lokasi dan mampu memukul dua target pada waktu yang sama secara sendirian,” kata Konashenkov.
Kementerian Pertahanan Rusia membantah tuduhan Amerika Serikat (AS) bahwa militer Kremlin menjatuhkan bom curah di daerah yang dihuni penduduk sipil selama operasi militer. Tuduhan AS itu dianggap omong kosong dan fantasi tak berdasar.
Menurut Konashenkov tuduhan itu dilontarkann oleh Kolonel Steve Warren, juru bicara “Operation Resolve Inherent” yang dipimpin AS. ”Yang menuduh Rusia menggunakan bom curah di beberapa daerah penduduk sipil, termasuk di Hama dan Idlib,” katanya.
Selain itu, militer Rusia mengatakan bahwa intelijen baru-baru berhasil mendeteksi adanya peningkatan yang signifikan dalam jumlah target kelompok ISIS yang benar-benar baru. Para militan ISIS yang baru itu datang dari Raqqa dan Irak dengan membawa senjata dan amunisi untuk melawan pasukan Suriah.
”Oleh karena itu, penjelasan oleh perwakilan Pentagon bahwa mereka telah secara dramatis mengurangi jumlah militan ISIS karena serangan, padahal hari ini mereka tidak melihat target di Suriah, ini terlihat lebih dari aneh,” kata Konashenkov, seperti dikutip Russia Today, semalam.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, mengatakan serangan udara Rusia dilakukan secara mendadak terhadap lokasi-lokasi militan ISIS di Provinsi Hama, Idlib, Latakia, Aleppo, Damaskus dan Deir ez-Zor.
”Saya ingin menarik perhatian Anda soal peningkatan efisiensi serangan udara Rusia pada instalasi teroris. Jet Rusia yang semula digunakan untuk bekerja berpasangan, tapi sekarang tidak perlu untuk itu, karena pilot kami telah mengeksplorasi lokasi dan mampu memukul dua target pada waktu yang sama secara sendirian,” kata Konashenkov.
Kementerian Pertahanan Rusia membantah tuduhan Amerika Serikat (AS) bahwa militer Kremlin menjatuhkan bom curah di daerah yang dihuni penduduk sipil selama operasi militer. Tuduhan AS itu dianggap omong kosong dan fantasi tak berdasar.
Menurut Konashenkov tuduhan itu dilontarkann oleh Kolonel Steve Warren, juru bicara “Operation Resolve Inherent” yang dipimpin AS. ”Yang menuduh Rusia menggunakan bom curah di beberapa daerah penduduk sipil, termasuk di Hama dan Idlib,” katanya.
Selain itu, militer Rusia mengatakan bahwa intelijen baru-baru berhasil mendeteksi adanya peningkatan yang signifikan dalam jumlah target kelompok ISIS yang benar-benar baru. Para militan ISIS yang baru itu datang dari Raqqa dan Irak dengan membawa senjata dan amunisi untuk melawan pasukan Suriah.
”Oleh karena itu, penjelasan oleh perwakilan Pentagon bahwa mereka telah secara dramatis mengurangi jumlah militan ISIS karena serangan, padahal hari ini mereka tidak melihat target di Suriah, ini terlihat lebih dari aneh,” kata Konashenkov, seperti dikutip Russia Today, semalam.
(mas)