Militer Kuba Dilaporkan Muncul di Suriah Dukung Agresi Militer Rusia
A
A
A
WASHINGTON - Pasukan militer Kuba dilaporkan telah terlihat di Suriah untuk mendukung agresi militer Rusia untuk menolong rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad. Kehadiran pasukan Kuba disebut-sebut disiapkan menjadi “manusia tank” untuk membantu rezim Suriah memerangi pemberontak yang didukung Amerika Serikat (AS).
Kepala Angkatan Bersenjata Kuba, Jenderal Leopoldo Cintra Frias, baru-baru ini mengunjungi Suriah untuk memimpin sekelompok personil militer Kuba bergabung dengan pasukan Rusia pasukan untuk mendukung pasukan Assad. Demikian informasi yang diterima pihak Institute for Cuban and Cuban-American Studies, University of Miami.
“Itu akan menunjukkan bahwa Jenderal Raul Castro (Presiden Kuba) lebih tertarik dalam mendukung sekutunya, Rusia dan Suriah, daripada melanjutkan untuk menormalkan hubungan dengan AS,” bunyi pernyataan institut itu.
Pada hari Rabu, seorang pejabat AS yang menolak diidentifikasi menegaskan kepada Fox News bahwa, pasukan paramiliter dan pasukan unit khusus Kuba sudah berada di Suriah. Pejabat AS yang mengutip data intelijen itu mengatakan pasukan Kuba telah dilatih di Rusia dan tiba di Suriah diduga menumpang pesawat Rusia.
Direktur Eksekutif Institute for Cuban and Cuban-American Studies, University of Miami, Jaime Suchlicki, mengatakan, bahwa ada perwira militer Arab di Damaskus menyaksikan ada dua pesawat Rusia yang tiba di bandara Suriah. Di dalam pesawat itu terdapat pasukan Kuba. Suchlicki meyakini para pasukan Kuba itu merupakan personil yang ahli dalam mengoperasikan tank tempur Rusia.
”Ini tidak mengejutkan saya,” kata Suchlicki kepada Fox News, yang mencatat sejarah panjang Rusia ketika memasok peralatan militer ke Kuba serta bantuan Kuba dalam operasi yang dipimpin Soviet di Afrika tahun 1970-an.
”Mereka memiliki hubungan yang sangat dekat," kata Suchlicki, yang dilansir semalam (14/10/2015). "Rusia telah melatih Kuba selama bertahun-tahun dan memasok mereka dengan segala macam peralatan militer.”
Pemerintah Rusia dan Kuba belum mengkonfirmasi laporan kehadiran militer Kuba di Suriah untuk mendukung agresi militer Kremlin. Pemerintah Suriah juga belum memberikan komentar.
Kekuatan militer Kuba versi situs globalfirepower berada di peringkat 110 terkuat di dunia. Jika kehadiran militer Kuba di Suriah untuk mendukung Rusia itu dikonfirmasi secara resmi, maka peta kekuatan militer di Suriah semakin melebar, di mana sebelumnya ada laporan ribuan tentara Iran dan Hizbullah Libanon bergabung bersama pasukan rezim Suriah untuk perang besar di Aleppo. (Baca juga: Ribuan Tentara Iran Disebut Ancang-ancang Perang di Aleppo)
Kepala Angkatan Bersenjata Kuba, Jenderal Leopoldo Cintra Frias, baru-baru ini mengunjungi Suriah untuk memimpin sekelompok personil militer Kuba bergabung dengan pasukan Rusia pasukan untuk mendukung pasukan Assad. Demikian informasi yang diterima pihak Institute for Cuban and Cuban-American Studies, University of Miami.
“Itu akan menunjukkan bahwa Jenderal Raul Castro (Presiden Kuba) lebih tertarik dalam mendukung sekutunya, Rusia dan Suriah, daripada melanjutkan untuk menormalkan hubungan dengan AS,” bunyi pernyataan institut itu.
Pada hari Rabu, seorang pejabat AS yang menolak diidentifikasi menegaskan kepada Fox News bahwa, pasukan paramiliter dan pasukan unit khusus Kuba sudah berada di Suriah. Pejabat AS yang mengutip data intelijen itu mengatakan pasukan Kuba telah dilatih di Rusia dan tiba di Suriah diduga menumpang pesawat Rusia.
Direktur Eksekutif Institute for Cuban and Cuban-American Studies, University of Miami, Jaime Suchlicki, mengatakan, bahwa ada perwira militer Arab di Damaskus menyaksikan ada dua pesawat Rusia yang tiba di bandara Suriah. Di dalam pesawat itu terdapat pasukan Kuba. Suchlicki meyakini para pasukan Kuba itu merupakan personil yang ahli dalam mengoperasikan tank tempur Rusia.
”Ini tidak mengejutkan saya,” kata Suchlicki kepada Fox News, yang mencatat sejarah panjang Rusia ketika memasok peralatan militer ke Kuba serta bantuan Kuba dalam operasi yang dipimpin Soviet di Afrika tahun 1970-an.
”Mereka memiliki hubungan yang sangat dekat," kata Suchlicki, yang dilansir semalam (14/10/2015). "Rusia telah melatih Kuba selama bertahun-tahun dan memasok mereka dengan segala macam peralatan militer.”
Pemerintah Rusia dan Kuba belum mengkonfirmasi laporan kehadiran militer Kuba di Suriah untuk mendukung agresi militer Kremlin. Pemerintah Suriah juga belum memberikan komentar.
Kekuatan militer Kuba versi situs globalfirepower berada di peringkat 110 terkuat di dunia. Jika kehadiran militer Kuba di Suriah untuk mendukung Rusia itu dikonfirmasi secara resmi, maka peta kekuatan militer di Suriah semakin melebar, di mana sebelumnya ada laporan ribuan tentara Iran dan Hizbullah Libanon bergabung bersama pasukan rezim Suriah untuk perang besar di Aleppo. (Baca juga: Ribuan Tentara Iran Disebut Ancang-ancang Perang di Aleppo)
(mas)