Dapat Restu Parlemen, Iran Siap Jalankan Perjanjian Nuklir
A
A
A
TEHERAN - Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan, pihaknya siap memulai langkah-langkah dalam menerapkan kesepakatan nuklir yang telah dicapai bersama dengan kekuatan dunia. Hal itu dikatakan Rouhani setelah Parlemen Iran menyetujui RUU Rencana Komprehensif Aksi Bersama (JCPOA) atau kesepakatan perjanjian nuklir internasional.
"Setelah Dewan Wali mengumumkan dukungannya, pemerintah Iran akan memulai langkah-langkah yang diperlukan dalam perjalanannya dalam melaksanakan perjanjian nuklir yang nama resminya adalah Rencana Komprehensif Aksi Bersama (JCPOA)," kata Rouhani dalam pidato yang ditayangkan oleh stasiun TV negara, IRIB, seperti dilansir dari Xinhua, Rabu (14/10/2015).
Parlemen Iran pada Selasa (13/10/2015) kemarin menyetujui undang-undang yang mendukung kesepakatan nuklir Iran dengan enam negara kekuatan dunia. Dari 250 anggota parlemen yang hadir, 161 anggota mendukung, 59 menetang, dan 13 abstain. Sedangkan 17 anggota parlemen tidak ikut dalam pemungutan suara.
Keputusan itu disambut baik oleh juru bicara pemerintah Iran, Mohammad-Baqer Nobakht dengan menyebutnya sebagai keputusan bersejarah. Ia mengatakan bahwa langkah itu menunjukkan pemahaman yang jelas tentang realitas negara pada saat ini.
Berdasarkan JCPOA, Iran akan meningkatkan transparansi proyek nuklirnya sementara di satu sisi juga membekukan beberapa kegiatan nuklirnya dengan imbalan bantuan terhadap sanksi internasional dan dunia Barat.
"Setelah Dewan Wali mengumumkan dukungannya, pemerintah Iran akan memulai langkah-langkah yang diperlukan dalam perjalanannya dalam melaksanakan perjanjian nuklir yang nama resminya adalah Rencana Komprehensif Aksi Bersama (JCPOA)," kata Rouhani dalam pidato yang ditayangkan oleh stasiun TV negara, IRIB, seperti dilansir dari Xinhua, Rabu (14/10/2015).
Parlemen Iran pada Selasa (13/10/2015) kemarin menyetujui undang-undang yang mendukung kesepakatan nuklir Iran dengan enam negara kekuatan dunia. Dari 250 anggota parlemen yang hadir, 161 anggota mendukung, 59 menetang, dan 13 abstain. Sedangkan 17 anggota parlemen tidak ikut dalam pemungutan suara.
Keputusan itu disambut baik oleh juru bicara pemerintah Iran, Mohammad-Baqer Nobakht dengan menyebutnya sebagai keputusan bersejarah. Ia mengatakan bahwa langkah itu menunjukkan pemahaman yang jelas tentang realitas negara pada saat ini.
Berdasarkan JCPOA, Iran akan meningkatkan transparansi proyek nuklirnya sementara di satu sisi juga membekukan beberapa kegiatan nuklirnya dengan imbalan bantuan terhadap sanksi internasional dan dunia Barat.
(ian)