Lagi. Serangan Rudal Hantam Kedutaan Rusia di Suriah
A
A
A
DAMASKUS - Dua serangan rudal dilaporkan menghantam Keduataan Besar Rusia di Suriah. Serangan ini terjadi di saat terdapat aksi damai masa pro-pemerintah Suriah yang mendukung kebijakan Rusia di Suriah di depan kedutaan Negeri Beruang Merah itu.
Menurut keterangan BBC pada Selasa (13/10), serangan tersebut menghantam halaman Kedutaan Besar Rusia di Damaskus. Bebeapa peserta aksi damai dilaporkan mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.
Kelompok Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia menuturkan, bahwa rudal yang menghantam Keduataan Rusia ditembakan dari sebuah wilayah yang berada di timur Damaskus.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan terbaru yang mengantam kantor perwakilan Rusia itu. Namun, beberapa pihak menduga serangan tersebut dilakukan oleh kelompok pemberontak Suriah atau al-Nusra.
Serangan itu diduga merupakan respon atas serangan udara yang dilancarakan Rusia di Suriah. Seperti diketahui serangan udara Rusia tersebut tidak hanya menargetkan basis ISIS, tetapi juga basis al-Nusra dan pemberontak Suriah.
Sebelumnya, pada akhir September lalu, serangan serupa juga sempat menghantam Keduataan Rusia. Kala itu, pemerintah Rusia langsung merespon keras, dan menyalahkan pasukan pemberontak Suriah atas serangan tersebut.
“Kami mengutuk serangan kriminal pada perwakilan diplomatik Rusia di Damaskus. Moskow menunggu tindakan konkret dan bukan hanya kata-kata," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan kala itu.
Menurut keterangan BBC pada Selasa (13/10), serangan tersebut menghantam halaman Kedutaan Besar Rusia di Damaskus. Bebeapa peserta aksi damai dilaporkan mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.
Kelompok Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia menuturkan, bahwa rudal yang menghantam Keduataan Rusia ditembakan dari sebuah wilayah yang berada di timur Damaskus.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan terbaru yang mengantam kantor perwakilan Rusia itu. Namun, beberapa pihak menduga serangan tersebut dilakukan oleh kelompok pemberontak Suriah atau al-Nusra.
Serangan itu diduga merupakan respon atas serangan udara yang dilancarakan Rusia di Suriah. Seperti diketahui serangan udara Rusia tersebut tidak hanya menargetkan basis ISIS, tetapi juga basis al-Nusra dan pemberontak Suriah.
Sebelumnya, pada akhir September lalu, serangan serupa juga sempat menghantam Keduataan Rusia. Kala itu, pemerintah Rusia langsung merespon keras, dan menyalahkan pasukan pemberontak Suriah atas serangan tersebut.
“Kami mengutuk serangan kriminal pada perwakilan diplomatik Rusia di Damaskus. Moskow menunggu tindakan konkret dan bukan hanya kata-kata," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan kala itu.
(esn)