Dinilai Kehilangan Arah, Afsel Berencana Tinggalkan ICC
A
A
A
JOHANNESBURG - Afrika Selatan (Afsel) berencana untuk meninggalkan Pengadilan Kriminal Internasional atau ICC. Afsel menilai ICC sudah kehilangan arah, dan sudah menjadi "alat" Barat untuk menekan negara kecil.
"ICC telah kehilangan arah dan Kongres Nasional Afrika (ANC) sebagai partai yang berkuasa ingin menarik Afsel keluar dari ICC setelah melalui serangkaian proses," kata Wakil Menteri dalam Presidensi Afsel, Obed Bapela.
"Negara-negara kuat telah "menginjak-injak" hak asasi manusia (HAM) dan mengejar "kepentingan egois". Afsel masih memegang kuat bendera HAM, kami tidak akan pernah menurunkan itu," sambungnya, seperti dilansir Channel News Asia pada Minggu (11/10).
Rencana Afsel ini sendiri datang di tengah kecaman internasional terhadapa pemerintah Afsel yang menolak menangkap Presiden Sudan Omar Hassan al-Bashir. Omar Hassan dituduh telah melakukan tindakan genosida dan kejahatan perang terhadap rakyatnya.
Permintaan terhadap Afsel itu muncul ketika Omar melakukan kunjungan ke Afsel beberapa waktu lalu. Namun, Afsel tidak mendengarkan permintaan tersebut dan mengizinkan Omar untuk kembali ke Sudan.
Afsel sejatinya menuturkan akan memberikan penjelasan mengenap mereka membiarkan Omar kembali ke Sudan. Namun, secara mengejutkan mereka justru membatalkan hal tersebut, dan lebih memilih untuk menarik diri dari ICC.
"ICC telah kehilangan arah dan Kongres Nasional Afrika (ANC) sebagai partai yang berkuasa ingin menarik Afsel keluar dari ICC setelah melalui serangkaian proses," kata Wakil Menteri dalam Presidensi Afsel, Obed Bapela.
"Negara-negara kuat telah "menginjak-injak" hak asasi manusia (HAM) dan mengejar "kepentingan egois". Afsel masih memegang kuat bendera HAM, kami tidak akan pernah menurunkan itu," sambungnya, seperti dilansir Channel News Asia pada Minggu (11/10).
Rencana Afsel ini sendiri datang di tengah kecaman internasional terhadapa pemerintah Afsel yang menolak menangkap Presiden Sudan Omar Hassan al-Bashir. Omar Hassan dituduh telah melakukan tindakan genosida dan kejahatan perang terhadap rakyatnya.
Permintaan terhadap Afsel itu muncul ketika Omar melakukan kunjungan ke Afsel beberapa waktu lalu. Namun, Afsel tidak mendengarkan permintaan tersebut dan mengizinkan Omar untuk kembali ke Sudan.
Afsel sejatinya menuturkan akan memberikan penjelasan mengenap mereka membiarkan Omar kembali ke Sudan. Namun, secara mengejutkan mereka justru membatalkan hal tersebut, dan lebih memilih untuk menarik diri dari ICC.
(esn)