Terkait Skandal Suap, PBB Lakukan Audit Keuangan

Jum'at, 09 Oktober 2015 - 19:38 WIB
Terkait Skandal Suap,...
Terkait Skandal Suap, PBB Lakukan Audit Keuangan
A A A
NEW YORK - PBB melakukan audit investigasi untuk mengetahui hubungan antara pengembang real estate China dan sebuah LSM yang diduga telah memberikan suap kepada mantan Presiden Majelis Umum PBB, John Ashe.

John Ashe, mantan Duta Besar untuk PBB dari Antigua dan Barbuda, ditangkap oleh FBI karena diduga menerima suap sebesar USD 1,3 juta dari pengembang asal China, Ng Lap Seng, dengan tujuan untuk mempromosikan pembagunan pusat konferensi PBB di Macau. Selain itu, Ashe juga berusaha untuk memajukan kepentingan penguasaha China di negeri asalnya.

Sekjen PBB, Ban Ki-moon akan meminta kantor pengawas internal PBB untuk melaksanakan audit untuk menegaskan bahwa tidak ada toleransi untuk korupsi di PBB.

"Kami akan melihat kembali interaksi antara PBB dan Yayasan Global Sustainability dan Sun Kian Ip Group yang dimiliki oleh Ng," kata juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric seperti dikutip dari laman AFP, Jumat (9/10/2015).

Yayasan Global Sustainability yang dipimpin oleh Sheri Yan, adalah salah satu dari enam tersangka skandal suap yang menimpa Ashe. Yayasan ini diduga memberikan USD1,5 juta kepada kantor PBB untuk Kerjasama Selatan Selatan. Ashe sendiri menjabat sebagai co-founder dan Ketua Kehormatan Yayasan.

Namun, Dujarric mengatakan bahwa dana tersebut digunakan untuk mengatur konferensi di Bangladesh dan di Macau pada awal 2015 dan ini adalah secara penuh sesuai dengan standar dan pedoman PBB.

Dujarric mengatakan keputusan untuk meluncurkan audit investigasi adalah langkah penting sembari menggaribawahi keprihatinan Sekjen PBB atan tuduhan korupsi tersebut. "Ini akan memeriksa penggunaan setiap dana yang diterima dari entitas tersebut," tukasnya.

Selain John Ashe, FBI juga menangkap Francis Lorenzo, wakil duta PBB dari Republik Dominika.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2278 seconds (0.1#10.140)