Penulis Belarus Raih Penghargaan Nobel Sastra
A
A
A
STOCKHOLM - Penulis asal Belarus, Svetlana Alexievich, meraih penghargaan nobel untuk Sastra atas karyanya yang mengisahkan potret kehidupan di negara pecahan Uni Soviet. Voices of Utopia karya Alexievich menggambarkan kehidupan seorang individu negara pecahan Uni Soviet yang harus menerima konsekuensi dari bencana nuklir Chernobyl pada tahun 1986 dan perang Rusia di Afghanistan.
"Dengan menggunakan metodenya yang luar biasa, sebuah kolase suara manusia yang terbentuk sangat hati-hati, Alexievich telah memberikan pemahaman yang terdalam terhadap sebuah masa," bunyi pernyataan Royal Swedish Academy, pihak yang menganugerahkan hadiah nobel seperti dilansir dari Reuters, Kamis (8/10/2015).
Alexievich yang lahir pada tahun 1948 di Ukraina, bekerja sebagai guru dan seorang wartawan setelah menyelesaikan pendidikannya. "Dia telah menciptakan sebuah genre baru dalam sastra," ujar Sekretaris Tetap Royal Swedish Academy, Sara Danius.
Sementara itu, tiga ilmuwan yaitu Tomas Lindahl dan Paul Modrich dan Aziz Sancar berhasil meraih hadia Nobel dalam bidang Kimia. Ketiga ilmuwan ini diganjar hadiah Nobel atas penemuan tentang perbaikan DNA.
"Itu adalah kejutan. Saya tahu bahwa selama bertahun-tahun saya terus dihubung-hubungkan dengan sejumlah penghargaan, namun ada ratusan orang pula yang berhak menerimanya. Saya merasa sangat beruntung bisa memenangkan hadiah ini," kata Tomas Lindahl seperti dikutip dari laman BBC.
Berdasarkan penemuan ketiga ilmuwan ini, DNA dapat memperbaiki sel mereka dan melindunginya baik dari serangan dalam tubuh maupun dari lingkungan tempat mereka tinggal.
Sebelumnya, hadiah Nobel untuk bidang Fisika jatuh ke tangan Takaaki Kajita dan Arthur McDonald. Sedangkan di bidang fisiologi atau kedokteran diberikan kepada The Nobel Assembly di Institut Karolinska yang mengembangkan obat perintis terhadap penyakit parasit.
Penghargaan Nobel mengambil nama dari penemu dinamit Alfred Nobel ini telah berlangsung sejak tahun 1901. Setiap penyelenggaraannya, selain dalam bidang sastra, hadiah ini juga diberikan dalam bidang sains dan perdamaian.
"Dengan menggunakan metodenya yang luar biasa, sebuah kolase suara manusia yang terbentuk sangat hati-hati, Alexievich telah memberikan pemahaman yang terdalam terhadap sebuah masa," bunyi pernyataan Royal Swedish Academy, pihak yang menganugerahkan hadiah nobel seperti dilansir dari Reuters, Kamis (8/10/2015).
Alexievich yang lahir pada tahun 1948 di Ukraina, bekerja sebagai guru dan seorang wartawan setelah menyelesaikan pendidikannya. "Dia telah menciptakan sebuah genre baru dalam sastra," ujar Sekretaris Tetap Royal Swedish Academy, Sara Danius.
Sementara itu, tiga ilmuwan yaitu Tomas Lindahl dan Paul Modrich dan Aziz Sancar berhasil meraih hadia Nobel dalam bidang Kimia. Ketiga ilmuwan ini diganjar hadiah Nobel atas penemuan tentang perbaikan DNA.
"Itu adalah kejutan. Saya tahu bahwa selama bertahun-tahun saya terus dihubung-hubungkan dengan sejumlah penghargaan, namun ada ratusan orang pula yang berhak menerimanya. Saya merasa sangat beruntung bisa memenangkan hadiah ini," kata Tomas Lindahl seperti dikutip dari laman BBC.
Berdasarkan penemuan ketiga ilmuwan ini, DNA dapat memperbaiki sel mereka dan melindunginya baik dari serangan dalam tubuh maupun dari lingkungan tempat mereka tinggal.
Sebelumnya, hadiah Nobel untuk bidang Fisika jatuh ke tangan Takaaki Kajita dan Arthur McDonald. Sedangkan di bidang fisiologi atau kedokteran diberikan kepada The Nobel Assembly di Institut Karolinska yang mengembangkan obat perintis terhadap penyakit parasit.
Penghargaan Nobel mengambil nama dari penemu dinamit Alfred Nobel ini telah berlangsung sejak tahun 1901. Setiap penyelenggaraannya, selain dalam bidang sastra, hadiah ini juga diberikan dalam bidang sains dan perdamaian.
(ian)