Rusia: Serangan AS Tak Selalu Tepat Sasaran
A
A
A
MOSKOW - Saling bantah dan tuding terus dilakukan Rusia dan Amerika Serikat (AS) terkait aksi militer di Suriah. Setelah sebelumnya AS dan sekutunya menuduh serangan Rusia di Suriah kerap salah sasaran, Rusia pun melontarkan tuduhan serupa pada AS dan kroninya.
Kementerian Pertahanan Rusia menyebut, serangan yang dilancarkan Angkatan Udara AS tak selalu tepat sasaran menghantam basis ISIS, baik yang berada di Suriah maupun di Irak.
"Angkatan Udara Amerika dan lainnya telah melancarkan serangan selama satu tahun. Tapi, kami memiliki alasan untuk percaya, kalau serangan mereka tak selalu menghantam target teroris,” tegas Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, Rabu (7/10), seperti dikutip dari RIA Novosti.
AS dan Rusia memang memiliki kepentingan yang berbeda dalam perang Suriah. Meski sama-sama mengaku ingin membasmi ISIS hingga ke akar-akarnya, namun sejatinya AS dan Rusia berada pada dua sisi yang berbeda.
AS dan sekutunya berada di belakang kubu pemberontak Suriah, sementara Rusia menjadi pendukung setia rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad. Akibatnya, AS kerap menuduh Rusia juga membombardir basis kaum pemberontak, yang selama ini mendapat dukungan dari AS.
Kementerian Pertahanan Rusia menyebut, serangan yang dilancarkan Angkatan Udara AS tak selalu tepat sasaran menghantam basis ISIS, baik yang berada di Suriah maupun di Irak.
"Angkatan Udara Amerika dan lainnya telah melancarkan serangan selama satu tahun. Tapi, kami memiliki alasan untuk percaya, kalau serangan mereka tak selalu menghantam target teroris,” tegas Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, Rabu (7/10), seperti dikutip dari RIA Novosti.
AS dan Rusia memang memiliki kepentingan yang berbeda dalam perang Suriah. Meski sama-sama mengaku ingin membasmi ISIS hingga ke akar-akarnya, namun sejatinya AS dan Rusia berada pada dua sisi yang berbeda.
AS dan sekutunya berada di belakang kubu pemberontak Suriah, sementara Rusia menjadi pendukung setia rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad. Akibatnya, AS kerap menuduh Rusia juga membombardir basis kaum pemberontak, yang selama ini mendapat dukungan dari AS.
(esn)