Perbedaan Tajam Obama dan Putin soal Nasib Rezim Assad
A
A
A
NEW YORK - Ada perbedaan pendapat yang tajam antara Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, ketika melakukan pembicaraan tertutup di New York. Kedua pemimpin memiliki perbedaan pendapat yang tajam ketika membahas nasib rezim Presiden Bashar al-Assad di Suriah.
Putin sempat berbicara singkat kepada wartawan setelah pembicaraan dengan Obama.”Diskusi hari ini, seperti yang telah saya katakan, itu sangat berarti, formal dan sangat jujur mengejutkan,” kata Putin.
“Kami menemukan banyak kesamaan, tetapi ada perbedaan Tapi menurut saya itu perlu. memiliki kesempatan untuk bekerja sama dalam masalah-masalah umum,” lanjut Putin. (Baca juga: Obama dan Putin Sepakat Arahkan Militernya Cegah Konflik di Suriah)
Seorang pejabat senior AS, mengatakan, Presiden Obama dan Presiden Prancis, Francois Hollande, tetap menghendaki Presiden Assad lengser. Mereka juga ingin operasi militer untuk memerangi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah dan Irak jalan terus.
“Ini bukan situasi di mana salah satu dari mereka (Obama dan Putin) berusaha untuk mencetak poin dalam pertemuan, saya pikir ada keinginan bersama untuk mencari cara di mana kita dapat mengatasi situasi di Suriah,” ujar pejabat AS itu yang menolak diidentifikasi, seperti dikutip Reuters, Selasa (29/9/2015).
Sementara itu, Putin merahasiakan perbedaan pendapat dalam pertemuannya dengan Obama. Tapi, ketika bicara di Sidang Majelis Umum PBB, Putin, mengatakan; "Saya menghormati rekan-rekan saya, Presiden AS dan Presiden Prancis, tapi saya tidak berpikir mereka adalah warga Suriah, jadi saya tidak berpikir mereka harus memutuskan siapa yang harus memimpin Suriah.”
Sedangkan Obama dalam forum yang sama memiliki alasan mengapa rezim Assad tidak layak untuk didukung. Menurutnya, Assad adalah tiran yang menjatuhkan bom barel untuk membantai anak-anak yang tidak bersalah.
Putin sempat berbicara singkat kepada wartawan setelah pembicaraan dengan Obama.”Diskusi hari ini, seperti yang telah saya katakan, itu sangat berarti, formal dan sangat jujur mengejutkan,” kata Putin.
“Kami menemukan banyak kesamaan, tetapi ada perbedaan Tapi menurut saya itu perlu. memiliki kesempatan untuk bekerja sama dalam masalah-masalah umum,” lanjut Putin. (Baca juga: Obama dan Putin Sepakat Arahkan Militernya Cegah Konflik di Suriah)
Seorang pejabat senior AS, mengatakan, Presiden Obama dan Presiden Prancis, Francois Hollande, tetap menghendaki Presiden Assad lengser. Mereka juga ingin operasi militer untuk memerangi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah dan Irak jalan terus.
“Ini bukan situasi di mana salah satu dari mereka (Obama dan Putin) berusaha untuk mencetak poin dalam pertemuan, saya pikir ada keinginan bersama untuk mencari cara di mana kita dapat mengatasi situasi di Suriah,” ujar pejabat AS itu yang menolak diidentifikasi, seperti dikutip Reuters, Selasa (29/9/2015).
Sementara itu, Putin merahasiakan perbedaan pendapat dalam pertemuannya dengan Obama. Tapi, ketika bicara di Sidang Majelis Umum PBB, Putin, mengatakan; "Saya menghormati rekan-rekan saya, Presiden AS dan Presiden Prancis, tapi saya tidak berpikir mereka adalah warga Suriah, jadi saya tidak berpikir mereka harus memutuskan siapa yang harus memimpin Suriah.”
Sedangkan Obama dalam forum yang sama memiliki alasan mengapa rezim Assad tidak layak untuk didukung. Menurutnya, Assad adalah tiran yang menjatuhkan bom barel untuk membantai anak-anak yang tidak bersalah.
(mas)