Media Lebanon Tuding Konvoi Pangeran Saudi Picu Tragedi Mina
A
A
A
BEIRUT - Media berbahasa Arab Lebanon, Al Diyar dalam laporannya menyebutkan, konvoi Pangeran Mohammed bin Salaman Al Saud memainkan peran sentral dalam Tragedi Mina yang menewaskan ratusan jemaah haji saat hendak melakukan ritual lempar jumrah.
Menurut media itu, Pangeran Mohammed saat itu ingin melakukan pertemuan dengan para jamaah haji di sebuah tempat yang berjarak lima kilometer dari Mekkah. Untuk menghadiri pertemuan tersebut, Pangeran Mohammed membawa rombongan yang cukup dan mendapat pengawalan dari 200 tentara serta 150 petugas polisi.
Hal ini membuat jemaah haji yang ingin melempar jumrah harus mengubah arah perjalanan mereka. Perubahan inilah yang disebut Al Diyar menjadi pemicu tragedi Mina, karena para jamaah menjadi berdesak-desakan.
Dikutip dari laman Bana24, Jumat (25/9/2015), media Lebanon tersebut menyatakan, Pangeran Mohammed langsung meninggalkan lokasi kejadian. Media tersebut juga menyatakan, pemerintah Arab Saudi berusaha menutup-nutupi seluruh cerita tersebut dan memaksa media untuk tidak memberitakan kehadiran Pangeran Mohammed di lokasi kejadian.
Pemberitaan ini pun sontak dibantah oleh Pemerintah Saudi dan menyatakan hal itu tidak benar. Menteri Kesehatan Saudi justru menyalahkan para jamaah haji yang tidak mematuhi aturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Arab Saudi. "Jika para peziarah mengikuti petunjuk, kecelakaan bisa dihindari," kata Menkes Arab Saudi Khaled al-Falih.
Menurut Organisasi Haji Iran, lebih dari 1.300 orang, termasuk 125 warga Iran, tewas dalam tragedi Mina. Sedangkan pejabat Arab Saudi menyebutkan korban tewas menyebutkan sebanyak 717 orang tewas dan 863 jemaah haji terluka akibat insiden tersebut.
Menurut media itu, Pangeran Mohammed saat itu ingin melakukan pertemuan dengan para jamaah haji di sebuah tempat yang berjarak lima kilometer dari Mekkah. Untuk menghadiri pertemuan tersebut, Pangeran Mohammed membawa rombongan yang cukup dan mendapat pengawalan dari 200 tentara serta 150 petugas polisi.
Hal ini membuat jemaah haji yang ingin melempar jumrah harus mengubah arah perjalanan mereka. Perubahan inilah yang disebut Al Diyar menjadi pemicu tragedi Mina, karena para jamaah menjadi berdesak-desakan.
Dikutip dari laman Bana24, Jumat (25/9/2015), media Lebanon tersebut menyatakan, Pangeran Mohammed langsung meninggalkan lokasi kejadian. Media tersebut juga menyatakan, pemerintah Arab Saudi berusaha menutup-nutupi seluruh cerita tersebut dan memaksa media untuk tidak memberitakan kehadiran Pangeran Mohammed di lokasi kejadian.
Pemberitaan ini pun sontak dibantah oleh Pemerintah Saudi dan menyatakan hal itu tidak benar. Menteri Kesehatan Saudi justru menyalahkan para jamaah haji yang tidak mematuhi aturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Arab Saudi. "Jika para peziarah mengikuti petunjuk, kecelakaan bisa dihindari," kata Menkes Arab Saudi Khaled al-Falih.
Menurut Organisasi Haji Iran, lebih dari 1.300 orang, termasuk 125 warga Iran, tewas dalam tragedi Mina. Sedangkan pejabat Arab Saudi menyebutkan korban tewas menyebutkan sebanyak 717 orang tewas dan 863 jemaah haji terluka akibat insiden tersebut.
(esn)