Pemerintah Yaman Luncurkan Serangan ke Basis Houthi
A
A
A
RIYADH - Pemerintah Yaman yang didukung oleh kaolisi Teluk pimpinan Arab Saudi dilaporkan melakukan serangan besar-besaran terhadap Houthi. Serangan itu dilakukan hanya beberapa saat setelah pemerintah Yaman menolak melakukan negosiasi damai dengan Houthi yang diinisiasi oleh PBB.
Menurut seorang sumber militer Yaman, serangan terbaru tersebut akan berfokus di Sanaa dan beberapa daerah di sekitar ibukota Yaman itu. "Serangan ini ditujukan untuk mendorong pemberontak keluar dari Provinsi Mahribi, dan juga Sanaa," kata sumber tersebut dalam kondisi anonim, seperti dilansir global post pada Minggu (13/9/2015).
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah Yaman di bawah pimpinan Abd Mansour Hadi menolak negosiasi damai tersebut dengan alasan Houthi masih belum mengakui dan menjalankan resolusi Dewan Keamanan PBB 2216 soal Yaman.
"Pemerintah Yaman memutuskan untuk tidak mengambil bagian dalam pertemuan apapun, sampai milisi mengakui Resolusi 2216 dan setuju untuk menerapkannya tanpa syarat apapun," begitu bunyi pernyataan singkat yang dirilis Pemerintah Yaman.
Negosiasi damai terbaru yang gagal dilakukan sejatinya sangat diharapkan dapat menghasilkan solusi bagi konflik yang sudah berlangsung selama lima bulan di Yaman itu. Namun, paska penolakan dan serangan terbaru, nampaknya harapan itu hanya menjadi harapan semata.
Menurut seorang sumber militer Yaman, serangan terbaru tersebut akan berfokus di Sanaa dan beberapa daerah di sekitar ibukota Yaman itu. "Serangan ini ditujukan untuk mendorong pemberontak keluar dari Provinsi Mahribi, dan juga Sanaa," kata sumber tersebut dalam kondisi anonim, seperti dilansir global post pada Minggu (13/9/2015).
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah Yaman di bawah pimpinan Abd Mansour Hadi menolak negosiasi damai tersebut dengan alasan Houthi masih belum mengakui dan menjalankan resolusi Dewan Keamanan PBB 2216 soal Yaman.
"Pemerintah Yaman memutuskan untuk tidak mengambil bagian dalam pertemuan apapun, sampai milisi mengakui Resolusi 2216 dan setuju untuk menerapkannya tanpa syarat apapun," begitu bunyi pernyataan singkat yang dirilis Pemerintah Yaman.
Negosiasi damai terbaru yang gagal dilakukan sejatinya sangat diharapkan dapat menghasilkan solusi bagi konflik yang sudah berlangsung selama lima bulan di Yaman itu. Namun, paska penolakan dan serangan terbaru, nampaknya harapan itu hanya menjadi harapan semata.
(esn)