Arab Saudi: Angin Penyebab Rubuhnya Crane
A
A
A
RIYADH - Pemerintah Arab Saudi menyatakan, bahwa rubuhnya alat derek atau crane dan menimpa salah satu bagian dari Masjidilharram disebabkan oleh hebusan angin yang begitu kencang.
"Hujan deras dan angin kencang dengan kecepatan yang luar biasa tinggi menyebabkan tumbangnya tiang, panel dan crane," ucap Dirjen Otoritas Pertahanan Sipil Arab Saudi, Jenderal Suleiman al-Amr, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (12/9/2015).
Menurut al-Amr, jumlah korban yang meninggal akibat kecelakaan itu kemungkinan akan bertambah. Sedangkan sebanyak 238 orang mengalami luka ringan akibat kecelakaan tersebut. Sementara itu Gubernur Mekkah, Pangeran Khaled al-Faisal, telah memerintahkan dilakukan penyelidikan atas insiden tersebut.
Saat ini, pemerintah Arab Saudi memang tengah melakukan sejumlah pembangunan di sekitar Masjidilharram dalam rangka melakukan perluasan area masjid. Proyek ini telah dimulai pada tahun 2011 oleh almarhum Raja Abdullah (Raja Arab Saudi sebelumnya).
Kemudian, pada tahun 2015, pengganti Raja Abdullah, yakni Raja Salman bin Abdulaziz menambahkan lima proyek konstruksi sebagai bagian dari ekspansi masjid.
Musibah di Masjidilharram sejatinya bukan sekali ini terjadi. Tahun 2006, sebanyak 346 jemaah calon haji wafat dan 289 jemaah lainnya terluka ketika berdesak-desakan saat menjalankan salah satu rukun ibadah haji.
"Hujan deras dan angin kencang dengan kecepatan yang luar biasa tinggi menyebabkan tumbangnya tiang, panel dan crane," ucap Dirjen Otoritas Pertahanan Sipil Arab Saudi, Jenderal Suleiman al-Amr, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (12/9/2015).
Menurut al-Amr, jumlah korban yang meninggal akibat kecelakaan itu kemungkinan akan bertambah. Sedangkan sebanyak 238 orang mengalami luka ringan akibat kecelakaan tersebut. Sementara itu Gubernur Mekkah, Pangeran Khaled al-Faisal, telah memerintahkan dilakukan penyelidikan atas insiden tersebut.
Saat ini, pemerintah Arab Saudi memang tengah melakukan sejumlah pembangunan di sekitar Masjidilharram dalam rangka melakukan perluasan area masjid. Proyek ini telah dimulai pada tahun 2011 oleh almarhum Raja Abdullah (Raja Arab Saudi sebelumnya).
Kemudian, pada tahun 2015, pengganti Raja Abdullah, yakni Raja Salman bin Abdulaziz menambahkan lima proyek konstruksi sebagai bagian dari ekspansi masjid.
Musibah di Masjidilharram sejatinya bukan sekali ini terjadi. Tahun 2006, sebanyak 346 jemaah calon haji wafat dan 289 jemaah lainnya terluka ketika berdesak-desakan saat menjalankan salah satu rukun ibadah haji.
(esn)