Serangan Drone RAF Tewaskan Anggota ISIS Asal Inggris
A
A
A
LONDON - Untuk pertama kalinya Inggris melancarkan serangan udara ke basis ISIS di wilayah Suriah. Serangan udara menggunakan drone yang dikendalikan oleh Angkatan Udara Inggris (RAF) itu menewaskan dua anggota ISIS yang berasal dari Inggris.
Seperti dilansir dari Reuters, Senin (7/7/2015), Perdana Menteri Inggris, David Cameron menyatakan,
meski serangan udara yang dilancarkan RAF tak mendapat mandat dari Parlemen Inggris, namun militer Inggris tetap terlibat dalam koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat untuk menggempur basis ISIS.
"Ada teroris pembunuh di jalan-jalan kami dan tidak ada cara lain untuk menghentikannya. Kami mengambil tindakan ini karena tidak ada alternatif lain," jelas Cameron. Menurutnya, salah satu warga Inggris yang bergabung dengan ISIS dan tewas dalam serangan itu adalah Reyaad Khan.
Khan, yang menjadi target serangan drone RAF ini telah dibekukan aset keuangannya oleh Kementerian Keuangan Inggris pada tahun lalu. Tindakan itu dilakukan setelah Khan diketahui terlibat dalam aktivitas terorisme di Suriah.
"Ada bukti yang jelas, kalau individu-individu yang bersangkutan memiliki rencana dan mengarahkan serangan terhadap Inggris. Ini adalah bagian dari serangkaian antisipasi untuk menggagalkan upaya serangan terhadap Inggris dan sekutu kami,” lanjut Cameron.
Cameron berpendapat, serangan udara itu sepenuhnya sah untuk dilakukan. Ini adalah kali pertama dalam sejarah modern, Inggris menggunakan aset militer untuk melancarkan serangan di sebuah negara yang tidak dalam status perang dengan Inggris.
Seperti dilansir dari Reuters, Senin (7/7/2015), Perdana Menteri Inggris, David Cameron menyatakan,
meski serangan udara yang dilancarkan RAF tak mendapat mandat dari Parlemen Inggris, namun militer Inggris tetap terlibat dalam koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat untuk menggempur basis ISIS.
"Ada teroris pembunuh di jalan-jalan kami dan tidak ada cara lain untuk menghentikannya. Kami mengambil tindakan ini karena tidak ada alternatif lain," jelas Cameron. Menurutnya, salah satu warga Inggris yang bergabung dengan ISIS dan tewas dalam serangan itu adalah Reyaad Khan.
Khan, yang menjadi target serangan drone RAF ini telah dibekukan aset keuangannya oleh Kementerian Keuangan Inggris pada tahun lalu. Tindakan itu dilakukan setelah Khan diketahui terlibat dalam aktivitas terorisme di Suriah.
"Ada bukti yang jelas, kalau individu-individu yang bersangkutan memiliki rencana dan mengarahkan serangan terhadap Inggris. Ini adalah bagian dari serangkaian antisipasi untuk menggagalkan upaya serangan terhadap Inggris dan sekutu kami,” lanjut Cameron.
Cameron berpendapat, serangan udara itu sepenuhnya sah untuk dilakukan. Ini adalah kali pertama dalam sejarah modern, Inggris menggunakan aset militer untuk melancarkan serangan di sebuah negara yang tidak dalam status perang dengan Inggris.
(esn)