IAEA: Korut Renovasi Situs Nuklir Yongbyon
A
A
A
VIENNA - Korea Utara (Korut) dilaporkan telah melakukan renovasi dan membangun fasilitas di situs nuklir Yongbyon. Situs ini adalah elemen sentral dari program senjata atom Korut.
"Kami telah mengamati kegiatan renovasi dan konstruksi di berbagai lokasi dalam situs, " kata Direktur Umum Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Yukiya Amano, Senin (7/9/2015), seperti dikutip dari Reuters. “Ini terlihat konsisten dengan pernyataan Korut yang ingin lebih mengembangkan kemampuan nuklirnya,” lanjut Amano.
Amano tidak mengatakan di bagian mana situs Yongbyon yang mengalami renovasi dan pembangunan. Ia hanya menegaskan, IAEA akan terus memantau aktivitas di situs ini. "Kami terus memantau perkembangan di lokasi Yongbyon, terutama melalui citra satelit, " kata Amano.
Sebuah laporan yang dirilis oleh Institut Sains dan Keamanan Internasional (ISIS) yang berbasis di Washington menyatakan, pada April lalu gambar satelit menunjukkan aktivitas di reaktor nuklir utama situs itu. Sebelumnya, situs itu sempat tak aktif.
Korut diyakini telah melakukan uji coba nuklir pada tahun 2006, 2009, dan 2013. Sejak 2009, Korut belum memberikan akses pada inspektur nuklir IAEA untuk memeriksa situs nuklir mereka. China yang merupakan sekutu terdekat Korut, telah mengupayakan perundingan enam negara untuk membahas program nuklir Korut.
"Kami telah mengamati kegiatan renovasi dan konstruksi di berbagai lokasi dalam situs, " kata Direktur Umum Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Yukiya Amano, Senin (7/9/2015), seperti dikutip dari Reuters. “Ini terlihat konsisten dengan pernyataan Korut yang ingin lebih mengembangkan kemampuan nuklirnya,” lanjut Amano.
Amano tidak mengatakan di bagian mana situs Yongbyon yang mengalami renovasi dan pembangunan. Ia hanya menegaskan, IAEA akan terus memantau aktivitas di situs ini. "Kami terus memantau perkembangan di lokasi Yongbyon, terutama melalui citra satelit, " kata Amano.
Sebuah laporan yang dirilis oleh Institut Sains dan Keamanan Internasional (ISIS) yang berbasis di Washington menyatakan, pada April lalu gambar satelit menunjukkan aktivitas di reaktor nuklir utama situs itu. Sebelumnya, situs itu sempat tak aktif.
Korut diyakini telah melakukan uji coba nuklir pada tahun 2006, 2009, dan 2013. Sejak 2009, Korut belum memberikan akses pada inspektur nuklir IAEA untuk memeriksa situs nuklir mereka. China yang merupakan sekutu terdekat Korut, telah mengupayakan perundingan enam negara untuk membahas program nuklir Korut.
(esn)