Netanyahu Tolak Tampung Pengungsi Suriah
A
A
A
JERUSALEM - Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu menolak seruan kelompok oposisi untuk memberikan perlindungan kepada pengungsi Suriah. Menurutnya, Israel terlalu kecil untuk menampung para pengungsi.
Dalam pernyataan publiknya, Netanyahu mengaku peduli dengan nasib para pengungsi Suriah dan menyebutnya sebagai tragedi kemanusiaan. Kendati begitu, rumah sakit di Israel tengah disibukkan merawat korban yang luka akibat perang.
"Biar bagaimanapun, Israel adalah negara yang sangat kecil. Tidak memiliki geografis dan demografis yang luas," ujarnya saat sidang kabinet Israel, seperti dilansir dari Reuters, Minggu (6/9/2015).
Pernyataan ini seolah ingin menunjukkan jika Israel menampung para pengungsi maka akan mengganggu keseimbangan demografi.
Alih-alih membahas masalah pengungsi, Netanyahu justru ingin membangun pagar perbatasan baru sepanjang 30 km sepanjang perbatasan dengan Yordania. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan pengamanan ekstra di wilayah perbatasan guna mencegah masuknya para imigran dari Afrika dan kelompok militan Islam.
Sebelumnya, tokoh oposisi Israel Isaac Herzog mengimbau kepada para pemimpin Israel untuk menampung para pengungsi yang menjadi korban pertempuran di Sinai. Menurutnya, meski tidak ada seruan internasional bagi Israel untuk membuka perbatasannya dengan Suriah sejatinya Netanyahu memiliki kewajiban moral untuk menampung para pengungsi.
"Perdana Menteri dan orang-orang Yahudi tidak akan menutup hati dan pintu rumah mereka ketika melihat orang berlari menyelamatkan hidup mereka dari penganiayaan dengan bayi di tangan mereka," cetus Herzog.
Dalam pernyataan publiknya, Netanyahu mengaku peduli dengan nasib para pengungsi Suriah dan menyebutnya sebagai tragedi kemanusiaan. Kendati begitu, rumah sakit di Israel tengah disibukkan merawat korban yang luka akibat perang.
"Biar bagaimanapun, Israel adalah negara yang sangat kecil. Tidak memiliki geografis dan demografis yang luas," ujarnya saat sidang kabinet Israel, seperti dilansir dari Reuters, Minggu (6/9/2015).
Pernyataan ini seolah ingin menunjukkan jika Israel menampung para pengungsi maka akan mengganggu keseimbangan demografi.
Alih-alih membahas masalah pengungsi, Netanyahu justru ingin membangun pagar perbatasan baru sepanjang 30 km sepanjang perbatasan dengan Yordania. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan pengamanan ekstra di wilayah perbatasan guna mencegah masuknya para imigran dari Afrika dan kelompok militan Islam.
Sebelumnya, tokoh oposisi Israel Isaac Herzog mengimbau kepada para pemimpin Israel untuk menampung para pengungsi yang menjadi korban pertempuran di Sinai. Menurutnya, meski tidak ada seruan internasional bagi Israel untuk membuka perbatasannya dengan Suriah sejatinya Netanyahu memiliki kewajiban moral untuk menampung para pengungsi.
"Perdana Menteri dan orang-orang Yahudi tidak akan menutup hati dan pintu rumah mereka ketika melihat orang berlari menyelamatkan hidup mereka dari penganiayaan dengan bayi di tangan mereka," cetus Herzog.
(esn)