Ledakan di Sinai Tewaskan 6 Tentara, Termasuk 4 asal AS
A
A
A
SINAI - Dua ledakan mengguncang wilayah timur laut Sinai, wilayah di dekat perbatasan Mesir, Israel dan Gaza Palestina. Enam tentra penjaga perdamaian, termasuk empat di antaranya asal Amerika Serikat (AS) tewas terkena ledakan.
Para korban ledakan dari Pasukan Penjaga Perdamaian Multinasional (MFO) itu telah dievakusi.”Melalui udara ke fasilitas medis, di mana semua menerima pengobatan untuk korban luka yang tidak mengancam jiwa,” kata pejabat Pentagon, Kapten Jeff Davis, dalam sebuah pernyataan, Jumat (4/9/2015).
Pejabat Pentagon lainnya, Mayor Roger Cabiness, mengatakan, empat tentara asal AS ikut tewas ketika akan menolong para tentara yang terluka oleh ledakan yang pertama pada Kamis waktu Sinai.
MFO diciptakan sesuai hasil dari perjanjian damai tahun 1979 antara Mesir dan Israel di Sinai, wilayah semenanjung yang terletak di antara Israel, Jalur Gaza Palestina dan Terusan Suez Mesir. Menurut Cabiness, seperti dikutip Reuters, ratusanpetugas AS ditugaskan di wilayah itu.
Belum ada yang mengklaim bertanggung jawab atas dua ledakan mematikan itu. Namun, pada bulan lalu, kelompok militan Islam ditiduh membunuh 16 penjaga perbatasan di Sinai Utara. Hal itu mendorong Mesir untuk mengirim kendaraan lapis baja dan ratusan tentara di zona demiliterisasi di dekat perbatasan Israel dan Mesir.
Cabiness mengatakan, Pentagon tetap prihatin tentang kondisi keamanan yang memburuk di wilayah tersebut. ”Kami sedang mempertimbangkan apa pun, termasuk langkah-langkah tambahan jika diperlukan guna memastikan perlindungan dengan kekuatan. Ini termasuk membawa peralatan tambahan jika diperlukan,” imbuh Cabiness.
Para korban ledakan dari Pasukan Penjaga Perdamaian Multinasional (MFO) itu telah dievakusi.”Melalui udara ke fasilitas medis, di mana semua menerima pengobatan untuk korban luka yang tidak mengancam jiwa,” kata pejabat Pentagon, Kapten Jeff Davis, dalam sebuah pernyataan, Jumat (4/9/2015).
Pejabat Pentagon lainnya, Mayor Roger Cabiness, mengatakan, empat tentara asal AS ikut tewas ketika akan menolong para tentara yang terluka oleh ledakan yang pertama pada Kamis waktu Sinai.
MFO diciptakan sesuai hasil dari perjanjian damai tahun 1979 antara Mesir dan Israel di Sinai, wilayah semenanjung yang terletak di antara Israel, Jalur Gaza Palestina dan Terusan Suez Mesir. Menurut Cabiness, seperti dikutip Reuters, ratusanpetugas AS ditugaskan di wilayah itu.
Belum ada yang mengklaim bertanggung jawab atas dua ledakan mematikan itu. Namun, pada bulan lalu, kelompok militan Islam ditiduh membunuh 16 penjaga perbatasan di Sinai Utara. Hal itu mendorong Mesir untuk mengirim kendaraan lapis baja dan ratusan tentara di zona demiliterisasi di dekat perbatasan Israel dan Mesir.
Cabiness mengatakan, Pentagon tetap prihatin tentang kondisi keamanan yang memburuk di wilayah tersebut. ”Kami sedang mempertimbangkan apa pun, termasuk langkah-langkah tambahan jika diperlukan guna memastikan perlindungan dengan kekuatan. Ini termasuk membawa peralatan tambahan jika diperlukan,” imbuh Cabiness.
(mas)