Khamenei Minta Sanksi Iran Dicabut
A
A
A
TEHERAN - Pemimpin tertinggi spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan, sanksi terhadap Iran harus dicabut, bukan ditangguhkan. Menurutnya, jika sanksi yang menyebabkan ekonomi Iran tertatih-tatih tidak dicabut, maka hal itu akan mengancam keberlangsungan dari perjanjian itu sendiri.
"Sanksi harus dicabut dan tidak hanya ditangguhkan. Jika tidak, maka kami hanya akan menghentikan kegiatan nuklir kami. Tidak ada kesepakatan jika sanksi hanya ditangguhkan," tegasnya dalam sebuah pernyataan yang disiarkan langsung di televisi negara, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (3/9/2015).
Ia pun mengkritik kebijakan Timur Tengah Amerika Serikat dan mengesampingkan upaya normalisasi hubungan dengan musuh bebuyutannya itu. "Para pejabat kami hadir untuk bernegosiasi tentang nuklir dengan Amerika. Kami tidak akan mendukung kebijakan Amerika di Suriah dan Irak," tegasnya.
Terkait permasalahan perjanjian nuklir Iran yang kini akan dibawa ke parlemen, sosok yang memberikan kata akhir bagi setiap keputusan yang akan diambil oleh Iran itu mengaku lebih menyukai parlemen Iran akan melakukan pemungutan suara terkait hal tersebut.
"Parlemen tidak boleh absen pada masalah kesepakatan nuklir. Saya tidak mengatakan anggota parlemen harus menyetujui kesepakatan atau menolaknya. Terserah mereka untuk memutuskan," kata Khamenei, yang tidak menyatakan dukungan atau pun menentang perjanjian tersebut.
"Saya telah mengatakan kepada Presiden, kita tidak punya kuasa untuk tidak membiarkan anggota parlemen meninjau kesepakatan tersebut," katanya.
"Sanksi harus dicabut dan tidak hanya ditangguhkan. Jika tidak, maka kami hanya akan menghentikan kegiatan nuklir kami. Tidak ada kesepakatan jika sanksi hanya ditangguhkan," tegasnya dalam sebuah pernyataan yang disiarkan langsung di televisi negara, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (3/9/2015).
Ia pun mengkritik kebijakan Timur Tengah Amerika Serikat dan mengesampingkan upaya normalisasi hubungan dengan musuh bebuyutannya itu. "Para pejabat kami hadir untuk bernegosiasi tentang nuklir dengan Amerika. Kami tidak akan mendukung kebijakan Amerika di Suriah dan Irak," tegasnya.
Terkait permasalahan perjanjian nuklir Iran yang kini akan dibawa ke parlemen, sosok yang memberikan kata akhir bagi setiap keputusan yang akan diambil oleh Iran itu mengaku lebih menyukai parlemen Iran akan melakukan pemungutan suara terkait hal tersebut.
"Parlemen tidak boleh absen pada masalah kesepakatan nuklir. Saya tidak mengatakan anggota parlemen harus menyetujui kesepakatan atau menolaknya. Terserah mereka untuk memutuskan," kata Khamenei, yang tidak menyatakan dukungan atau pun menentang perjanjian tersebut.
"Saya telah mengatakan kepada Presiden, kita tidak punya kuasa untuk tidak membiarkan anggota parlemen meninjau kesepakatan tersebut," katanya.
(esn)