Kapal Pembawa Imigran Indonesia Tenggelam, 14 Tewas
A
A
A
KUALA LUMPUR - Sebuah perahu kayu yang penuh dengan imigran asal Indonesia tenggelam di lepas pantai Malaysia dan menewaskan sedikitnya 14 orang, dimana 13 diantaranya adalah wanita.
Pejabat maritim Malaysia mengatakan, perahu kayu tersebut diperkirakan memuat sekitar 70 orang. Kapal tersebut meninggalkan Sabak Benam, bagian barat Selangor, Malaysia dan tenggelam dalam perjalanan menuju ke Sumatera, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (3/9/2015).
Seorang pejabat Badan Maritim Malaysia (MMEA), Muhammad Aliyas Hamdan mengatakan, dari hasil percakapannya dengan penumpang yang selamat, diduga kuat para penumpang kapal tersebut adalah warga Negara Indonesia. Menurutnya, kapal tersebut tenggelam dikarenakan cuaca buruk.
"Jika mereka legal, mereka tidak akan meninggalkan Malaysia dengan cara seperti itu," ujarnya ketika ditanya apakah para penumpang adalah imigran gelap.
Menurut Direktur Badan Operasi Pencarian dan Penyelamatan, Robert Teh Geok Chuan, jumlah korban telah mencapai 19 orang, termasuk 15 orang yang diselamatkan oleh nelayan.
"Kami khawatir jumlah korban akan meningkat, karena sudah beberapa jam sejak kapal tenggelam," katanya.
Chuan juga mengatakan, pencarian akan terus dilakukan sepanjang malam dengan menggunakan kapal, perahu, serta helikopter turut dikerahkan dalam proses pencarian itu. Selain itu, Badan SAR Indonesia juga mengaku dalam kondisi siaga untuk membantu pihak Malaysia.
Pejabat maritim Malaysia mengatakan, perahu kayu tersebut diperkirakan memuat sekitar 70 orang. Kapal tersebut meninggalkan Sabak Benam, bagian barat Selangor, Malaysia dan tenggelam dalam perjalanan menuju ke Sumatera, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (3/9/2015).
Seorang pejabat Badan Maritim Malaysia (MMEA), Muhammad Aliyas Hamdan mengatakan, dari hasil percakapannya dengan penumpang yang selamat, diduga kuat para penumpang kapal tersebut adalah warga Negara Indonesia. Menurutnya, kapal tersebut tenggelam dikarenakan cuaca buruk.
"Jika mereka legal, mereka tidak akan meninggalkan Malaysia dengan cara seperti itu," ujarnya ketika ditanya apakah para penumpang adalah imigran gelap.
Menurut Direktur Badan Operasi Pencarian dan Penyelamatan, Robert Teh Geok Chuan, jumlah korban telah mencapai 19 orang, termasuk 15 orang yang diselamatkan oleh nelayan.
"Kami khawatir jumlah korban akan meningkat, karena sudah beberapa jam sejak kapal tenggelam," katanya.
Chuan juga mengatakan, pencarian akan terus dilakukan sepanjang malam dengan menggunakan kapal, perahu, serta helikopter turut dikerahkan dalam proses pencarian itu. Selain itu, Badan SAR Indonesia juga mengaku dalam kondisi siaga untuk membantu pihak Malaysia.
(esn)