Korsel Klaim Pemenang Konfrontasi, Korut Meradang

Rabu, 02 September 2015 - 12:54 WIB
Korsel Klaim Pemenang...
Korsel Klaim Pemenang Konfrontasi, Korut Meradang
A A A
PYONGYANG - Pemerintah Korea Utara (Korut) pada Rabu (2/9/2015) meradang setelah Korea Selatan (Korsel) mengklaim sebagai pemenang konfrontasi dua Korea yang berakhir dengan kesepakatan damai beberapa pekan lalu. Pyongyang menyebut klaim Seoul itu sebagai sikap pengecut.

Korut mendesak Korsel bijaksana dalam menggunakan kata-kata dan perbuatan. Terlebih, Presiden Korsel, Park Geun-hyu, telah menyetujui kesepakatan damai dua Korea. Namun, media-media Seoul menulis bahwa Korsel pemenang konfrontasi dua Korea, di mana kesepakatan damai itu sebagai pelajaran terhadap sikap keras Pyongyang.

Tapi, Komisi Pertahanan Nasional Korut (NDC) menolak klaim "pemenang konfrontasi" itu. ”Tidak ada yang lebih dangkal dan pengecut daripada menggambarkan pernyataan bersama yang disepakati oleh Korut dan Korsel yang kemudian (diklaim) sebagai sebuah kemenangan untuk satu pihak,” bunyi pernyataan NDC yang dikutip kantor berta KCNA. (Baca: Korut Bersedia Minta Maaf, Dua Korea Batal Perang)

Seperti diketahui, konfrontasi dua Korea pada Agustus lalu berakhir dengan kesepakatan damai. Salah satu poin kesepekatan adalah Korut bersedia minta maaf atas penanaman ranjau di Zona Demiliterisasi yang melukai dua tentara Korsel. Sedangkan Korsel bersedia menghentikan siaran propaganda anti-Korut dengan pengeras suara di sepanjang zona perbatasan.

Namun, Korut membantah telah menanam ranjau. NDC menegaskan, Korut dalam kesepakatan itu hanya bersedia menyamapaikan simpati, bukan permintaan maaf. ”Ledakan ranjau darat di Zona Demiliterisasi hanyalah kecelakaan dari insiden yang terlalu sering terjadi,” lanjut pernyataan NDC.

Sementara itu, Kementerian Unifikasi Korsel, merespons kemarahan Korut terkait klaim "pemenang konfrontasi" tersebut. "Ini bukan waktunya untuk naik ‘roller coaster’ dengan emosional atau berdebat siapa yang benar dan salah tentang perjanjian itu,” kata juru bicara kementerian itu, Jeong Joon-hee.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2252 seconds (0.1#10.140)