AS Tekan Norwegia Tangkap dan Ekstradisi Snowden

OSLO - Amerika Serikat (AS) diketahui telah berulang kali menekan Norwegia untuk menangkap dan mendeportasi whistleblower NSA, Edward Joseph Snowden jika dia mencoba memasuki wilayah Norwegia. Tekanan AS pada Norwegia itu dibocorkan media setempat, Jumat (28/8/2015).

Snowden yang masih bersembunyi di Moskow, Rusia setelah dapat suaka dari Presiden Vladimir Putin terus diburu AS. Bekas kontraktor Badan Keamanan Nasional (NSA) AS itu diburu AS setelah “mencuri” jutaan dokumen penyadapan rahasia NSA dan membocorkannya pada masyarakat dunia.

Indonesia pernah disebut Snowden sebagai korban penyadapan global. Di mana, intelijen Australia yang tergabung dalam jaringan spionase “Five Eye’s” (Lima Mata) menyadapan telepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan para pejabat tinggi Indonesia beberapa tahun lalu. Jaringan spionase Lima Mata terdiri dari intelijen AS, Inggris, Australia, Selandia Baru dan Kanada.

Kementerian Luar Negeri Norwegia telah menerima surat pertama dari Washington tak lama setelah Snowden membocorkan dokumen rahasia NSA ketika dia terdampar di Bandara Sheremetyevo, Moskow.

Surat tertanggal 27 Juni 2013 itu dikutip media Norwegia, NRK. ”Kami meminta warga AS, Edward J. Snowden ketika berupaya masuk ke Norwegia melalui cara apapun, Pemerintah Norwegia harus memberitahu Kedutaan (AS) segera dan mendeportasi Snowden ke AS atau pengusiran dan cara lain yang sah,” bunyi surat AS.

Pada hari yang sama, kantor FBI di Skandinavia mengirim surat kepada otoritas hukum di Norwegia, Swedia dan Finlandia. Surat itu menjelaskan bahwa Snowden berstatus buron kriminal dan mendesak tiga negara itu untuk memberitahu personel AS jika whistleblower NSA tersebut terbang ke salah satu negara itu setelah keluar dari Moskow.