Menyamar, Dua Pria Serang Pangkalan Militer NATO
A
A
A
KABUL - Dua orang berhasil menyusup ke dalam markas militer NATO di sebelah selatan Afghanistan dengan menggunakan pakaian militer. Keduanya kemudian melepaskan tembakan yang menewaskan dua anggota pasukan NATO yang sedang bertugas. Para penyerang itu akhirnya menembak diri mereka sendiri.
Dalam sebuah pernyataan, NATO mengatakan, dua pria berseragam tentara Afghanistan menembaki sebuah kendaraan dengan pasukan internasional di dalamnya. Namun kedua penembak tewas saat pasukan NATO hendak membalas tembakan tersebut, seperti dikutip dari laman Fox News, Rabu (26/8/2015).
NATO tidak menjelaskan dan juga tidak mengidentifikasi dari negara mana dua tentaranya yang tewas berasal. NATO hanya mengatakan, pelaku menggunakan seragam Pasukan Keamanan dan Pertahanan Nasional Afghanistan yang meliputi anggot polisi, militer, dan patroli perbatasan negara tersebut.
Motif serangan tersebut juga belum diketahui dan belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas insiden itu. Dalam serangan terakhir, kelompok Taliban kerap menggunakan seragam polisi dan militer Afghanistan untuk melakukan serangan terhadap pasukan internasional.
Selain itu, kelompok ini juga pernah melakukan serangan secara terbuka yang menewaskan Mayjen Harold J Greene, seorang pejabat tinggi militer Amerika Serikat pertama yang tewas dalam pertempuran setelah tahun 1970 dalam perang Vietnam.
Insiden penembakan terhadap pasukan asing dengan penyamaran adalah yang ketiga kalinya terjadi dalam tahun ini. Pada bulan Januari, tiga kontraktor sipil asal AS ditembak mati di bandara Kabul oleh seseorang yang menyamar sebagai tentara Afghanistan.
Pada April, seorang tentara AS tewas oleh seorang tentara Afghanistan di dalam kompleks gubernur kota provinsi Nangarhar Timur, Jalalabad.
Dalam sebuah pernyataan, NATO mengatakan, dua pria berseragam tentara Afghanistan menembaki sebuah kendaraan dengan pasukan internasional di dalamnya. Namun kedua penembak tewas saat pasukan NATO hendak membalas tembakan tersebut, seperti dikutip dari laman Fox News, Rabu (26/8/2015).
NATO tidak menjelaskan dan juga tidak mengidentifikasi dari negara mana dua tentaranya yang tewas berasal. NATO hanya mengatakan, pelaku menggunakan seragam Pasukan Keamanan dan Pertahanan Nasional Afghanistan yang meliputi anggot polisi, militer, dan patroli perbatasan negara tersebut.
Motif serangan tersebut juga belum diketahui dan belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas insiden itu. Dalam serangan terakhir, kelompok Taliban kerap menggunakan seragam polisi dan militer Afghanistan untuk melakukan serangan terhadap pasukan internasional.
Selain itu, kelompok ini juga pernah melakukan serangan secara terbuka yang menewaskan Mayjen Harold J Greene, seorang pejabat tinggi militer Amerika Serikat pertama yang tewas dalam pertempuran setelah tahun 1970 dalam perang Vietnam.
Insiden penembakan terhadap pasukan asing dengan penyamaran adalah yang ketiga kalinya terjadi dalam tahun ini. Pada bulan Januari, tiga kontraktor sipil asal AS ditembak mati di bandara Kabul oleh seseorang yang menyamar sebagai tentara Afghanistan.
Pada April, seorang tentara AS tewas oleh seorang tentara Afghanistan di dalam kompleks gubernur kota provinsi Nangarhar Timur, Jalalabad.
(esn)