Israel Tolak Beri Izin Masuk Warga AS Keturunan Palestina

Rabu, 19 Agustus 2015 - 22:02 WIB
Israel Tolak Beri Izin Masuk Warga AS Keturunan Palestina
Israel Tolak Beri Izin Masuk Warga AS Keturunan Palestina
A A A
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) bereaksi atas laporan penolakan Israel memberi izin untuk warga AS yang ingin masuk ke Israel. Warga AS itu ditolak masuk Israel karena memiliki darah Palestina. Lewat Juru Bicara Departemen Luar Negeri, John Kirby, AS menyatakan keprihatinannya terkait perlakukan Israel terhadap warga AS yang merupakan keturunan AS-Palestina.

"Pemerintah AS berusaha memberikan perlakukan yang sama dan memberikan kebebasan bagi warganya tanpa melihat asal-usul kebangsaan dan etnisnya," kata Kirby seperti dikutip dari AFP, Rabu (19/8/2015).

"Secara khusus, pemerintah AS merasa prihatin atas perbedaan perlakukan yang diterima oleh mereka yang keturunan Palestina-Amerika atau keturunan Arab-Amerika lainnya di perbatasan Israel dan pos-pos pemeriksaan Israel," tambahnya.

Pernyataan ini merupakan reaksi AS atas laporan warga mereka, khususnya individu yang memenuhi syarat mendapatkan kartu ID dari pihak otoritas Palestina, yang ditolak masuk ke Israel setelah mendarat di Bandara Ben Gurion yang terletak di luar Tel Aviv.

Meski begitu, dalam pernyataannya, Kirby tidak membahas secara spesifik terkait laporan individu tersebut, namun merujuk pada laporan dari pihak otoritas Israel. Kirby mengutip peringatan yang diposting oleh Departemen Luar Negeri Israel, yang menyatakan bahwa siapa pun yang memiliki kartu ID Otoritas Palestina, yang berarti siapa pun baik orang tua atau kakek neneknya lahir atau tinggal di Tepi Barat atau di Jalur Gaza, dicap sebagai warga Palestina, sekalipun mereka memiliki paspor AS.

Dengan demikian, mereka diwajibkan masuk melalui Jembatan Allenby, yang terletak di Perbatasan Jordania, ketimbang masuk melalui bandara Ben Gurion. "Banyak warga Palestina atau warga negara yang memiliki kewarganegaraan ganda dan ingin masuk melalui bandara Ben Gurion, namun dipulangkan kembali ke AS," begitu bunyi laporan di situs tersebut.

"Beberapa diizinkan untuk memasuki Israel, namun mereka diberikan informasi, jika mereka tidak bisa masuk melalui Ben Gurion tanpa memiliki izin khusus yang umumnya jarang diberikan," lanjut laporan itu.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7306 seconds (0.1#10.140)