Gedung Pemerintahan Prancis Diserang Orang Bersenjata
A
A
A
PARIS - Aksi mirip penyerangan kantor majalah satir Prancis, Charlie Hebdo, kembali terjadi. Dua orang polisi yang tengah menjaga gedung-gedung pemerintah ditembak oleh orang yang tidak dikenal.
"Dia sedang berpatroli di kompleks milik Kementerian Dalam Negeri Prancis, ketika datang dua penyusup di pagi buta," ujar juru bicara departemen, Pierre-Henry Brandet, seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (17/8/2015).
Piere menyatakan, salah seorang penyusup kemudian mengambil pistol milik petugas dan menembaknya, sebelum akhirnya melarikan diri. Ia juga mengaku tidak tahu motif penyerangan yang dilakukan sang penyusup.
Pihak kepolisian menyatakan, polisi yang tertembak saat ini tengah dirawat di rumah sakit dan nyawanya tidak dalam bahaya, karena diduga ia menggunakan rompi anti peluru. Terkait hal tersebut, Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve memuji keberanian anggota polisi tersebut dan berjanji akan membantu penuh pengobatannya.
Pasca kejadian tersebut, pasukan keamanan khusus langsung berpatroli di sekitar lokasi kejadian untuk mencari pelaku. Pasukan khusus itu menyisir setiap lantai dan ruangan yang ada di gedung tersebut, termasuk garasi untuk kendaraan polisi, namun tidak berhasil menemukan para tersangka.
Aksi terorisme di Prancis memang mengkhawatirkan. Warga Prancis masih belum bisa melupakan penyerangan kantor majalah Charlie Hebdo pada bulan Januari lalu yang menewaskan 17 orang.
"Dia sedang berpatroli di kompleks milik Kementerian Dalam Negeri Prancis, ketika datang dua penyusup di pagi buta," ujar juru bicara departemen, Pierre-Henry Brandet, seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (17/8/2015).
Piere menyatakan, salah seorang penyusup kemudian mengambil pistol milik petugas dan menembaknya, sebelum akhirnya melarikan diri. Ia juga mengaku tidak tahu motif penyerangan yang dilakukan sang penyusup.
Pihak kepolisian menyatakan, polisi yang tertembak saat ini tengah dirawat di rumah sakit dan nyawanya tidak dalam bahaya, karena diduga ia menggunakan rompi anti peluru. Terkait hal tersebut, Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve memuji keberanian anggota polisi tersebut dan berjanji akan membantu penuh pengobatannya.
Pasca kejadian tersebut, pasukan keamanan khusus langsung berpatroli di sekitar lokasi kejadian untuk mencari pelaku. Pasukan khusus itu menyisir setiap lantai dan ruangan yang ada di gedung tersebut, termasuk garasi untuk kendaraan polisi, namun tidak berhasil menemukan para tersangka.
Aksi terorisme di Prancis memang mengkhawatirkan. Warga Prancis masih belum bisa melupakan penyerangan kantor majalah Charlie Hebdo pada bulan Januari lalu yang menewaskan 17 orang.
(esn)