40 Imigran Tewas di Laut Mediterania
A
A
A
ROMA - Setidaknya empat puluh imigran yang mencoba untuk menyebrangi Laut Mediterania meninggal dan 320 orang lainnya berhasil diselamatkan oleh Angkatan Laut Italia dari sebuah kapal yang penuh sesak oleh imigran asal Libya dan berbagai negara lainnya.
Puluhan ribu imigran ini datang dari kawasan Timur Tengah, Afrika, dan Asia. Mereka nekat menantang maut melewati Laut Mediterania untuk mencari suaka dan mendapatkan kehidupan yang lebih layak di Eropa.
"Mereka yang tewas ditemukan di ruang penyimpanan barang (Palka, red)," ujar Komandan Massimo Tosi, komandan kapal Cigala Fulgosi dari angkatan laut Italia, seperti dikutip dari Associated Press, Sabtu (15/8/2015). "Mereka tewas akibat menghisap asap cerobong kapal," tambahnya.
Tosi mengatakan, saat kapal penyelamat datang dan naik ke atas kapal, sejumlah mayat imigran telah mengambang diatas air, bahan bakar, dan kotoran manusia. Diungkapkannya, dari korban yang selamat terdapat tiga orang anak-anak dan 45 wanita.
"Beberapa diantaranya menangis untuk suami dan anak-anak mereka yang telah meninggal di perjalanan," tutur Tosi.
Sementara itu, pihak Kementerian Dalam Negeri Italia menyatakan jumlah korban yang tewas belum final dan ada kemungkinan bertambah. "Kami masih menghitung jumlah korban," ucap Menteri Dalam Negeri Angelino Alfano.
Diperkirakan 2.300 imigran telah meninggal di lautan dalam tahun ini karena mencoba melakukan perjalanan melalui Laut Mediterania seperti diungkap oleh Organisasi Internasional yang mengurus masalah imigran. Jalur Libya - Italia adalah jalur yang mematikan.
Puluhan ribu imigran ini datang dari kawasan Timur Tengah, Afrika, dan Asia. Mereka nekat menantang maut melewati Laut Mediterania untuk mencari suaka dan mendapatkan kehidupan yang lebih layak di Eropa.
"Mereka yang tewas ditemukan di ruang penyimpanan barang (Palka, red)," ujar Komandan Massimo Tosi, komandan kapal Cigala Fulgosi dari angkatan laut Italia, seperti dikutip dari Associated Press, Sabtu (15/8/2015). "Mereka tewas akibat menghisap asap cerobong kapal," tambahnya.
Tosi mengatakan, saat kapal penyelamat datang dan naik ke atas kapal, sejumlah mayat imigran telah mengambang diatas air, bahan bakar, dan kotoran manusia. Diungkapkannya, dari korban yang selamat terdapat tiga orang anak-anak dan 45 wanita.
"Beberapa diantaranya menangis untuk suami dan anak-anak mereka yang telah meninggal di perjalanan," tutur Tosi.
Sementara itu, pihak Kementerian Dalam Negeri Italia menyatakan jumlah korban yang tewas belum final dan ada kemungkinan bertambah. "Kami masih menghitung jumlah korban," ucap Menteri Dalam Negeri Angelino Alfano.
Diperkirakan 2.300 imigran telah meninggal di lautan dalam tahun ini karena mencoba melakukan perjalanan melalui Laut Mediterania seperti diungkap oleh Organisasi Internasional yang mengurus masalah imigran. Jalur Libya - Italia adalah jalur yang mematikan.
(esn)