Kerabat Penumpang MH370 Asal China Minta Dibawa ke Reunion

Jum'at, 07 Agustus 2015 - 16:10 WIB
Kerabat Penumpang MH370...
Kerabat Penumpang MH370 Asal China Minta Dibawa ke Reunion
A A A
BEIJING - Kerabat penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 asal China minta agar dibawa ke Pulau La Reunion di Samudera Hindia. Permintaan itu muncul setelah Pemerintah Malaysia mengkonfirmasi bahwa puing yang ditemukan di pulau itu milik MH370.

Banyak warga China, termasuk sekitar 30 anggota keluarga penumpang MH370 berkumpul di luar sebuah gedung perkantoran di dekat bandara utama Beijing, Jumat (7/8/2015). Mereka berharap bisa bertemu pejabat Malaysia, meskipun harapan itu nihil.

”Tuntutan kami adalah pergi ke Pulau Reunion dan kita mencari sendiri,” kata Hu Xiufang, yang memiliki tiga kerabat, termasuk anaknya di dalam pesawat MH370.

”Semua kerabat ingin pergi ke sana,” katanya, seperti dikutip AFP. ”Malaysia adalah negara yang bertanggung jawab dan mereka harus mendapatkan dokumen yang relevan,” lanjut Xiufang.

Kerabat lainnya, Lu Zhanzhong mengatakan, pergi ke pulau itu adalah satu-satunya cara untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi.“Kami ingin pergi ke pulau dan melihat kebenaran,” ujarnya. ”Saya ingin melihat apakah bagasi anak saya ada di sana.”

Zhang Jianyi, yang memiliki seorang putri dan cucu di pesawat itu juga ingin pergi. ”Kita semua akan pergi ke sana bersama-sama. Itu sesuai perjanjian internasional, dan Malaysia adalah negara yang bersangkutan untuk mengatur itu,” ujarnya.

Malaysia Airlines MH370 dengan 239 orang di dalamnya hilang misterius usai terbang dari Kuala Lumpur menuju Bejing pada Maret 2014. Dari ratusan orang itu, 153 di antaranya warga China. Banyak kerabat asal China menyatakan terus frustrasi dengan pejabat Malaysia.

”Pemerintah Malaysia telah menolak untuk mengirim orang untuk menemui kami,” kesal Jiang Hui, yang ibunya ada di pesawat MH370. ”Saya tidak tahu apakah Pemerintah Malaysia takut, atau mencoba untuk menutupinya,” lanjut dia.

Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, pada Kamis kemarin mengumumkan bahwa puing yang ditemukan di Pulau La Reunion milik Prancis itu adalah bagian dari sayap pesawat MH370. Pengumuman Najib itu riskan, sebab para peneliti Prancis belum mengumumkan hasil penyelidikan secara resmi untuk memastikan apakah puing itu milik MH370 atau bukan.

Menteri Transportasi Malaysia, Liow Tiong Lai, mengatakan ada beberapa objek lagi yang ditemukan di Pulau itu, termasuk bantal kursi dan puin jendela pesawat. Namun, menurutnya, terkait atau tidaknya objek-objek itu dengan pesawat MH370 masih harus diverifikasi oleh otoritas Prancis. Sebaliknya, sumber pengadilan di Prancis mengutip peneliti menyatakan belum menerima item baru.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7764 seconds (0.1#10.140)