Arab Saudi Umumkan Gencatan Senjata di Yaman
A
A
A
RIYADH - Pemerintah Arab Saudi secara tidak terduga mengumumkan gencatan senjata sepihak di Yaman. Saudi menyatakan, pihaknya akan memberlakukan gencatan senjata kemanusiaan selama lima hari, yang akan dimulai sejak Minggu (24/7/2015) malam.
Dalam sebuah pernyataan, Saudi yang merupakan pemimpin koalisi Teluk menyatakan gencatan senjata ini dilakukan untuk memberikan kesempatan pada negara-negara atau badan internasional yang ingin mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Yaman.
Namun, seperti dilansir Russia Today, Saudi juga menegaskan, bahwa pihaknya tidak akan mentolelir setiap pelanggaran terhadap gencatan senjata tersebut. Setiap pelanggaran, lanjut Saudi, akan langsung mendapatkan respon yang keras.
Gencatan senjata ini sendiri diumumkan Saudi tidak lama setelah mereka melakukan serangan udara besar-besaran ke Yaman. Dimana, menurut beberapa sumber kesehatan setempat, setidaknya 80 hingga 120 orang tewas dalam serangan itu, dan mayoritas diantara mereka adalah warga sipil.
Ini adalah kali kedua dalam kurun waktu satu bulan terakhir terjadi gencatan senjata di Yaman. Gencatan senjata pertama yang digelar menjelang Idul Fitri lalu hanya bertahan beberapa jam, setelah Houthi dan Saudi sama-sama mengklaim bahwa telah terjadi pelanggaran terhadap gencatan senjata tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Saudi yang merupakan pemimpin koalisi Teluk menyatakan gencatan senjata ini dilakukan untuk memberikan kesempatan pada negara-negara atau badan internasional yang ingin mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Yaman.
Namun, seperti dilansir Russia Today, Saudi juga menegaskan, bahwa pihaknya tidak akan mentolelir setiap pelanggaran terhadap gencatan senjata tersebut. Setiap pelanggaran, lanjut Saudi, akan langsung mendapatkan respon yang keras.
Gencatan senjata ini sendiri diumumkan Saudi tidak lama setelah mereka melakukan serangan udara besar-besaran ke Yaman. Dimana, menurut beberapa sumber kesehatan setempat, setidaknya 80 hingga 120 orang tewas dalam serangan itu, dan mayoritas diantara mereka adalah warga sipil.
Ini adalah kali kedua dalam kurun waktu satu bulan terakhir terjadi gencatan senjata di Yaman. Gencatan senjata pertama yang digelar menjelang Idul Fitri lalu hanya bertahan beberapa jam, setelah Houthi dan Saudi sama-sama mengklaim bahwa telah terjadi pelanggaran terhadap gencatan senjata tersebut.
(esn)