MI6 Inggris Gabung Turki dalam Perang Lawan ISIS
A
A
A
ISTANBUL - Intelijen Inggris, MI6, bergabung dengan Turki dalam perang melawan ISIS. Para agen intelijen Inggris itu bersama polisi Turki telah menangkap 300 tersangka anggota ISIS di Istanbul.
Agen-agen MI6 telah menggerebak sejumlah rumah di Istanbul dan menangkap para tersangka anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Turki jadi target operasi intelijen Inggris karena negara itu menjadi pintu gerbang warga Inggris dan warga asing lainnya menuju Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
MI6, seperti dilansir Daily Mail, Sabtu (25/7/2015), mengatakan bahwa mereka memiliki data intelijen di mana ada rencana serangan di 140 lokasi.
Bergabungnya MI6 dengan Turki dalam perang melawan ISIS itu bersamaan dengan keputusan Turki yang memilih bergabung dengan koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat (AS) dalam memerangi ISIS.
Turki secara resmi telah mengizinkan AS menggunakan pangkalan udaranya untuk menyerang ISSI di Suriah. ”Turki dan AS telah memutuskan untuk memperdalam kerjasama yang sedang berlangsung dalam memerangi Daesh,” kata Kementerian Luar Negeri Turki, dalam sebuah pernyataan yang menyebut kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dengan sebutan Daesh.
Agen-agen MI6 telah menggerebak sejumlah rumah di Istanbul dan menangkap para tersangka anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Turki jadi target operasi intelijen Inggris karena negara itu menjadi pintu gerbang warga Inggris dan warga asing lainnya menuju Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
MI6, seperti dilansir Daily Mail, Sabtu (25/7/2015), mengatakan bahwa mereka memiliki data intelijen di mana ada rencana serangan di 140 lokasi.
Bergabungnya MI6 dengan Turki dalam perang melawan ISIS itu bersamaan dengan keputusan Turki yang memilih bergabung dengan koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat (AS) dalam memerangi ISIS.
Turki secara resmi telah mengizinkan AS menggunakan pangkalan udaranya untuk menyerang ISSI di Suriah. ”Turki dan AS telah memutuskan untuk memperdalam kerjasama yang sedang berlangsung dalam memerangi Daesh,” kata Kementerian Luar Negeri Turki, dalam sebuah pernyataan yang menyebut kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dengan sebutan Daesh.
(mas)