ISIS Sekarang Gunakan Ayam untuk Bom Bunuh Diri?
A
A
A
RAQQA - Sejumlah gambar yang disebarkan militan ISIS menunjukkan seekor ayam dililitkan bahan peledak. Gambar itu memicu spekulasi, bahwa ISIS sekarang menggunakan ayam untuk melakukan serangan bom bunuh diri.
Gambar yang menyebar secara online itu menunjukkan bahwa bahan peledak yang dililitkan pada tubuh ayam dikendalikan oleh remote control. Ahli kontra terorisme terkemuka, Nasser Kataw, menduga kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mulai krisis pembom bunuh diri sehingga kemungkinan besar mulai menggunakan hewan.
Kataw menilai ada situasi kekacauan di tubuh kelompok ISIS sehingga memilih “taktik mentah” seperti itu. Menurutnya, ISIS mulai krisis amunisi setelah pasukan koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat (AS) terus-menerus membom basis-basis ISIS di Irak dan Suriah.
Dugaan itu, kata Kataw, wajar. Sebab, ISIS mulai membut bom dan mortir sendiri dengan bahan tabung gas dan pupuk yang diselundupkan melalui perbatasan Suriah dengan Turki.
“Rezim ini memiliki senjata kecil yang tak terhitung jumlahnya seperti senjata semi-otomatis dan pistol, dan banyak senjata lain seperti mortir tapi amunisi mereka menipis dan tidak dapat dengan mudah mendapatkan gantinya,” ujar Kataw.
”Rezim (ISIS) kini berusaha keras untuk merancang senjata sendiri tetapi tidak memiliki toko mesin untuk memperoleh barang-barang presisi seperti itu,” lanjut dia, seperti dilansir Express.co.uk, Selasa (21/7/2015).
Gambar yang menyebar secara online itu menunjukkan bahwa bahan peledak yang dililitkan pada tubuh ayam dikendalikan oleh remote control. Ahli kontra terorisme terkemuka, Nasser Kataw, menduga kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mulai krisis pembom bunuh diri sehingga kemungkinan besar mulai menggunakan hewan.
Kataw menilai ada situasi kekacauan di tubuh kelompok ISIS sehingga memilih “taktik mentah” seperti itu. Menurutnya, ISIS mulai krisis amunisi setelah pasukan koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat (AS) terus-menerus membom basis-basis ISIS di Irak dan Suriah.
Dugaan itu, kata Kataw, wajar. Sebab, ISIS mulai membut bom dan mortir sendiri dengan bahan tabung gas dan pupuk yang diselundupkan melalui perbatasan Suriah dengan Turki.
“Rezim ini memiliki senjata kecil yang tak terhitung jumlahnya seperti senjata semi-otomatis dan pistol, dan banyak senjata lain seperti mortir tapi amunisi mereka menipis dan tidak dapat dengan mudah mendapatkan gantinya,” ujar Kataw.
”Rezim (ISIS) kini berusaha keras untuk merancang senjata sendiri tetapi tidak memiliki toko mesin untuk memperoleh barang-barang presisi seperti itu,” lanjut dia, seperti dilansir Express.co.uk, Selasa (21/7/2015).
(mas)