Duka Putin untuk Irak
A
A
A
MOSKOW - Serangan bom mobil di Khan Bani Saad, Diyala, Irak menjelang Idul Fitri lalu mengundang banyak kecaman dan juga simpati dari seluruh dunia. Berbondong-bondong para pemimpin dunia menyampaikan ucapan duka cita, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin kepada pemerintah Irak.
Putin, dalam sebuah pernyataan tertulis yang ditunjukan untuk Perdana Menteri Irak Haider el-Abadi menyatakan duka cita yang mendalam, dan menegaskan Rusia akan membantu Irak dalam memerangai terorisme, yang terus memberikan ancaman serius kepada negara tersebut.
"Terimalah pernyataan tulus belasungkawa saya atas serangan teror brutal yang dilakukan dekat ibukota Irak. Banyak warga sipil yang tewas dalam serangan ISIS di Khan Bani Saad," kata Putin dalam pernyataannya.
"Kami menegaskan kembali dukungan dan solidaritas dengan rakyat Irak, yang memiliki pernah menjakani pertempuran panjang dan keras melawan pasukan pasukan ekstrimis," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (19/7/2015).
Dalam serangan tersebut, setidaknya 100 warga Irak tewas. Paska insiden itu, pemerintah Provinsi Diyala mengumumkan masa berkabung tiga hari. Anggota Parlemen Diyala, Fares Raad al-Mas, menambahkan lebih dari 70 orang terluka.
Putin, dalam sebuah pernyataan tertulis yang ditunjukan untuk Perdana Menteri Irak Haider el-Abadi menyatakan duka cita yang mendalam, dan menegaskan Rusia akan membantu Irak dalam memerangai terorisme, yang terus memberikan ancaman serius kepada negara tersebut.
"Terimalah pernyataan tulus belasungkawa saya atas serangan teror brutal yang dilakukan dekat ibukota Irak. Banyak warga sipil yang tewas dalam serangan ISIS di Khan Bani Saad," kata Putin dalam pernyataannya.
"Kami menegaskan kembali dukungan dan solidaritas dengan rakyat Irak, yang memiliki pernah menjakani pertempuran panjang dan keras melawan pasukan pasukan ekstrimis," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (19/7/2015).
Dalam serangan tersebut, setidaknya 100 warga Irak tewas. Paska insiden itu, pemerintah Provinsi Diyala mengumumkan masa berkabung tiga hari. Anggota Parlemen Diyala, Fares Raad al-Mas, menambahkan lebih dari 70 orang terluka.
(esn)