Pawai Perang Gaza, al-Qassam Pamer Rudal Buatan Sendiri
A
A
A
GAZA - Kelompok Hamas dan sayap militernya, Brigade Izzudin al-Qassam, turun ke jalan dalam pawai memperingati satu tahun Perang Gaza. Dalam pawai itu, al-Qassam pamer rudal baru sepanjang empat meter yang diklaim buatan sendiri.
Selain Hamas, puluhan ribu warga Palestina di Jalur Gaza ikut bergabung dalam pawai itu. Puluhan ribu warga Gaza itu rata-rata berstatus tunawisma setelah rumah mereka hancur dibombardir Israel saat Perang Gaza pecah Juli 2014 lalu.
Gencatan senjata telah mengakhiri perang antara Hamas dan Israel di Gaza selama 50 hari tersebut. Meski peran berakhir, sesekali serangan masih terjadi di antara dua kubu.
Pawai itu digelar setelah buka puasa Rabu malam. Anggota al-Qassam menutupi wajah mereka dengan selendang keffiyeh hitam dan berdiri di truk barisan depan sambil memamerkan dua rudal masing-masing sepanjang tiga meter dan empat meter.
Juru bicara al-Qassam,yang juga menutup wajanya dengan keffiyeh merah berpidato, tentang kehebatan rudal buatan mereka. Menurutnya, dua rudal itu merupakan bukti ”lompatan kualitatif” mereka ke depan.
Dalam enam tahun, perang di Gaza sudah pecah tiga kali. Seorang pejabat UNRWA badan bantuan PBB, Robert Turner menyerukan Israel untuk mengakhiri blokade atas Jalur Gaza. Pencabutan blokade itu penting untuk membangun kembali wilayah Gaza yang hancur. “Blokade tetap di tempat dan efeknya yang melumpuhkan Gaza tak bisa dipungkiri,” kata Turner.
Sementara itu, pihak Israel mengatakan blokade diperlukan untuk mencegah impor senjata dan bahan untuk membuat senjata oleh kelompok bersenjata di Gaza.
Dalam Perang Gaza 2014, sebanyak 2.251 warga Palestina, termasuk lebih dari 500 anak-anak tewas. Sedangkan dari pihak Israel, 73 orang tewas, termasuk 67 tentara.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu sebelumnya telah memberikan peringatan keras pada siapa pun yang mengusik Israel. ”Saya mengatakan kepada semua musuh Israel, Hamas, Hizbullah, Iran dan ISIS. Bahwa mereka yang mencoba untuk menyerang orang-orang kami, akan membayar dengan darah mereka,” katanya, seperti dilansir AFP, Kamis (9/7/2015).
Selain Hamas, puluhan ribu warga Palestina di Jalur Gaza ikut bergabung dalam pawai itu. Puluhan ribu warga Gaza itu rata-rata berstatus tunawisma setelah rumah mereka hancur dibombardir Israel saat Perang Gaza pecah Juli 2014 lalu.
Gencatan senjata telah mengakhiri perang antara Hamas dan Israel di Gaza selama 50 hari tersebut. Meski peran berakhir, sesekali serangan masih terjadi di antara dua kubu.
Pawai itu digelar setelah buka puasa Rabu malam. Anggota al-Qassam menutupi wajah mereka dengan selendang keffiyeh hitam dan berdiri di truk barisan depan sambil memamerkan dua rudal masing-masing sepanjang tiga meter dan empat meter.
Juru bicara al-Qassam,yang juga menutup wajanya dengan keffiyeh merah berpidato, tentang kehebatan rudal buatan mereka. Menurutnya, dua rudal itu merupakan bukti ”lompatan kualitatif” mereka ke depan.
Dalam enam tahun, perang di Gaza sudah pecah tiga kali. Seorang pejabat UNRWA badan bantuan PBB, Robert Turner menyerukan Israel untuk mengakhiri blokade atas Jalur Gaza. Pencabutan blokade itu penting untuk membangun kembali wilayah Gaza yang hancur. “Blokade tetap di tempat dan efeknya yang melumpuhkan Gaza tak bisa dipungkiri,” kata Turner.
Sementara itu, pihak Israel mengatakan blokade diperlukan untuk mencegah impor senjata dan bahan untuk membuat senjata oleh kelompok bersenjata di Gaza.
Dalam Perang Gaza 2014, sebanyak 2.251 warga Palestina, termasuk lebih dari 500 anak-anak tewas. Sedangkan dari pihak Israel, 73 orang tewas, termasuk 67 tentara.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu sebelumnya telah memberikan peringatan keras pada siapa pun yang mengusik Israel. ”Saya mengatakan kepada semua musuh Israel, Hamas, Hizbullah, Iran dan ISIS. Bahwa mereka yang mencoba untuk menyerang orang-orang kami, akan membayar dengan darah mereka,” katanya, seperti dilansir AFP, Kamis (9/7/2015).
(mas)