Enam Sekutu NATO Mulai Latihan Perang di Georgia
A
A
A
TBLISI - Enam sekutu NATO resmi mulai latihan perang di Georgia hari ini. Latihan perang dengan nama “Agile Spirit 2015” itu digelar di tengah kekhawatiran Rusia atas penumpukan militer NATO di Eropa timur.
Militer Amerika Serikat (AS), Bulgaria, Rumania, Lithuania dan Latvia bergabung dengan Batalion 42 Georgia dalam latihan perang selama dua minggu ke depan. Persiapan latihan perang itu sudah dimulai sejak Rabu kemarin.
Latihan perang bersama tahunan oleh NATO itu pertama kali digelar pada tahun 2011. Pada latihan perang di Georgia ini sebanyak 220 tentara marinir AS dikerahkan. Lokasi latihan perang berada di sebuah wilayah yang berjak sekitar 25 kilometer dari Tbilisi.
Dalam pidato pembukaan latihan perang, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Georgia, Mayor Jenderal Vakhtang Kapanadze mengatakan bahwa tentara Georgia telah ambil bagian dalam banyak operasi internasional. ”Dan terus berkontribusi untuk perdamaian global bersama mitra kami,” katanya.
”Kerjasama kami lebih dari sekadar kemitraan. Ini adalah persaudaraan senjata,” lanjut dia.
Jenderal Georgia ini tak bisa lupa ketika negaranya perang dengan Rusia tahun 2008. ”Negara yang melancarkan serangan tak beralasan terhadap Ossetia Selatan pada tahun 2008, yang menyebabkan kematian 12 penjaga perdamaian Rusia dan konflik militer singkat antara Georgia dan Rusia,” katanya, seperti dilansir Russia Today, semalam.
Kementerian Luar Negeri Rusia telah mengkritik penumpukan militer NATO di negara-negara tetangganya. Menurut kementerian itu, langkah NATO itu sebagai retorika tidak ramah dan berbahaya.
Militer Amerika Serikat (AS), Bulgaria, Rumania, Lithuania dan Latvia bergabung dengan Batalion 42 Georgia dalam latihan perang selama dua minggu ke depan. Persiapan latihan perang itu sudah dimulai sejak Rabu kemarin.
Latihan perang bersama tahunan oleh NATO itu pertama kali digelar pada tahun 2011. Pada latihan perang di Georgia ini sebanyak 220 tentara marinir AS dikerahkan. Lokasi latihan perang berada di sebuah wilayah yang berjak sekitar 25 kilometer dari Tbilisi.
Dalam pidato pembukaan latihan perang, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Georgia, Mayor Jenderal Vakhtang Kapanadze mengatakan bahwa tentara Georgia telah ambil bagian dalam banyak operasi internasional. ”Dan terus berkontribusi untuk perdamaian global bersama mitra kami,” katanya.
”Kerjasama kami lebih dari sekadar kemitraan. Ini adalah persaudaraan senjata,” lanjut dia.
Jenderal Georgia ini tak bisa lupa ketika negaranya perang dengan Rusia tahun 2008. ”Negara yang melancarkan serangan tak beralasan terhadap Ossetia Selatan pada tahun 2008, yang menyebabkan kematian 12 penjaga perdamaian Rusia dan konflik militer singkat antara Georgia dan Rusia,” katanya, seperti dilansir Russia Today, semalam.
Kementerian Luar Negeri Rusia telah mengkritik penumpukan militer NATO di negara-negara tetangganya. Menurut kementerian itu, langkah NATO itu sebagai retorika tidak ramah dan berbahaya.
(mas)