Rusia Janji Memveto Resolusi Genosida Muslim Bosnia
A
A
A
MOSKOW - Rusia berjanji untuk memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengutuk pembantaian ribuan warga Muslim Bosnia tahun 1995 di Srebrenica sebagai tindakan genosida. Rusia tidak akan membiarkan resolusi yang “memalukan” Serbia itu diadopsi.
Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB, Petr Iliichev, mengatakan rancangan resolusi PBB itu sebagai upaya memecah belah warga Serbia Bosnia. Sehingga harus diveto. ”(Karena) fokus hanya pada satu bagian dari konflik,” ujarnya.
Perdana Menteri Serbia, Aleksandar Vucic, mengatakan, dia siap menghadiri peringatan untuk mengenang korban pembantaian massal pada Perang Bosnia 20 tahun silam yang akan digelar Sabtu nanti. (Baca: DK PBB Siap Voting soal Genosida 8 Ribu Muslim Bosnia)
”Saya akan pergi dengan bangga dan mewakili Serbia yang mampu mengakui bahwa individu-individu tertentu yang telah melakukan kejahatan. Kami harus melakukan itu untuk kepentingan kita sendiri," kata Vucic, mengacu pada pembunuhan massal terhadap 8.000 pria dan anak laki-laki Muslim pada bulan Juli 1995 di Srebrenica.
”Orang-orang ini memiliki nama. Kami mengutuk masing-masing dari kejahatan mengerikan dan akan menghukum setiap penjahat ini,” kata Vucic. ”Ini adalah waktu untuk menunjukkan bahwa kita siap untuk rekonsiliasi dan bahwa kita siap untuk menundukkan kepala kami,” ujarnya, seperti dilansir Radio Free Europe Radio Liberty (RFERL), Rabu (8/7/2015).
Vucic pada konferensi pers telah berterima kasih Rusia dan China yang memveto resolusi PBB sebelumnyayang mengacu pada tindakan genosida. Menurutnya, Rusia dan China tidak meminta apa-apa atas pertolongan kedua negara itu yang memveto resolusi DK PBB pada Serbia.
Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB, Petr Iliichev, mengatakan rancangan resolusi PBB itu sebagai upaya memecah belah warga Serbia Bosnia. Sehingga harus diveto. ”(Karena) fokus hanya pada satu bagian dari konflik,” ujarnya.
Perdana Menteri Serbia, Aleksandar Vucic, mengatakan, dia siap menghadiri peringatan untuk mengenang korban pembantaian massal pada Perang Bosnia 20 tahun silam yang akan digelar Sabtu nanti. (Baca: DK PBB Siap Voting soal Genosida 8 Ribu Muslim Bosnia)
”Saya akan pergi dengan bangga dan mewakili Serbia yang mampu mengakui bahwa individu-individu tertentu yang telah melakukan kejahatan. Kami harus melakukan itu untuk kepentingan kita sendiri," kata Vucic, mengacu pada pembunuhan massal terhadap 8.000 pria dan anak laki-laki Muslim pada bulan Juli 1995 di Srebrenica.
”Orang-orang ini memiliki nama. Kami mengutuk masing-masing dari kejahatan mengerikan dan akan menghukum setiap penjahat ini,” kata Vucic. ”Ini adalah waktu untuk menunjukkan bahwa kita siap untuk rekonsiliasi dan bahwa kita siap untuk menundukkan kepala kami,” ujarnya, seperti dilansir Radio Free Europe Radio Liberty (RFERL), Rabu (8/7/2015).
Vucic pada konferensi pers telah berterima kasih Rusia dan China yang memveto resolusi PBB sebelumnyayang mengacu pada tindakan genosida. Menurutnya, Rusia dan China tidak meminta apa-apa atas pertolongan kedua negara itu yang memveto resolusi DK PBB pada Serbia.
(mas)