Mesir Kembali Tunjuk Dubes untuk Israel
A
A
A
KAIRO - Pemerintah Mesir dikabarkan kembali menghidupakan Kedutaan Besar mereka di Israel. Hal ini ditandai dengan penunjukan Duta Besar baru untuk negara tersebut. Hazem Khairat menjadi sosok yang ditunjuk oleh Presiden Mesir Abdel Fatah el-Sisi untuk mengisi posisi tersebut.
Hubungan Mesir dan Israel memang sempat putus pada tahun 2012 lalu, akibat agresi yang dilakukan Israel di Gaza. Sebagai bentuk protes, Presiden Mesir saat itu Mohamed Morsi memutuskan untuk menarik mundur Dubes mereka di Tel Aviv, dan membekukan kedutaan di sana.
Sementara itu, Pemerintah Israel disebut menyambut baik penunjukan Dubes baru Mesir untuk negaranya. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu melihat hal itu bisa berdampak bagi proses perdamaian di Timur Tengah.
“Kami telah diinformasikan oleh Pemerintah Mesir jika mereka telah menunjukan Duta Besar baru untuk Israel. Ini adalah berita bagus dan kami sangat menghargainya,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (22/6/2015).
Mesir sendiri sejatinya merupakan negara Arab pertama yang mengakui kemerdekaan Israel pada 1979. Pengakuan kedaulatan ini menimbulkan kontroversi bagi negara Arab, pasalnya hingga kini Israel masih menjajah wilayah Palestina.
Hubungan Mesir dan Israel memang sempat putus pada tahun 2012 lalu, akibat agresi yang dilakukan Israel di Gaza. Sebagai bentuk protes, Presiden Mesir saat itu Mohamed Morsi memutuskan untuk menarik mundur Dubes mereka di Tel Aviv, dan membekukan kedutaan di sana.
Sementara itu, Pemerintah Israel disebut menyambut baik penunjukan Dubes baru Mesir untuk negaranya. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu melihat hal itu bisa berdampak bagi proses perdamaian di Timur Tengah.
“Kami telah diinformasikan oleh Pemerintah Mesir jika mereka telah menunjukan Duta Besar baru untuk Israel. Ini adalah berita bagus dan kami sangat menghargainya,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (22/6/2015).
Mesir sendiri sejatinya merupakan negara Arab pertama yang mengakui kemerdekaan Israel pada 1979. Pengakuan kedaulatan ini menimbulkan kontroversi bagi negara Arab, pasalnya hingga kini Israel masih menjajah wilayah Palestina.
(esn)