India Takut Ancaman ISIS Beli Bom Nuklir Pakistan
A
A
A
SINGAPURA - Pemerintah India takut dengan ancaman ISIS yang mengklaim mampu membeli bom nuklir dari Pakistan. Ketakutan itu disampaikan Menteri Pertahanan India, Rao Inderjit Singh, saat menghadiri konferensi keamanan di Singapura.
Komentar Menteri Pertahanan India itu muncul setelah kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) melalui majalah propagandanya mengancam akan membeli bom nuklir dari Pakistan. ISIS mengklaim memiliki banyak dana dan sanggup membeli bom nuklir melalui pejabat yang korup di negara itu.
Inderjit mengatakan bahwa dengan uang miliaran di bank dan memili kontak dengan pedagang senjata di Pakistan, ancaman ISIS tidak bisa dianggap remeh.
“Dengan munculnya ISIS di Asia Barat, salah satu yang ditakutkan adalah kemungkinan mereka untuk mendapatkan akses ke senjata nuklir dari negara-negara seperti Pakistan,” kata Iderjit, seperti dilansir Daily Mail, Senin (1/6/2015).
ISIS seminggu lalu mengklaim sanggup membeli bom nuklir dari Pakistan hanya dalam tempo setahun. Kelompok itu juga mengancam akan menyelundupkan senjata nuklir ke Amerika Serikat (AS) dan menyerang negara itu.
“ISIS memiliki miliaran dolar di bank, sehingga mereka bisa meminta kelompok cabangnya di Pakistan untuk membeli perangkat nuklir, melalui dealer senjata yang memiliki jaringan ke pejabat korup di wilayah itu,” bunyi laporan majalah Dabiq, yang ditulis seorang sandera ISIS bernama John Cantlie.
Komentar Menteri Pertahanan India itu muncul setelah kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) melalui majalah propagandanya mengancam akan membeli bom nuklir dari Pakistan. ISIS mengklaim memiliki banyak dana dan sanggup membeli bom nuklir melalui pejabat yang korup di negara itu.
Inderjit mengatakan bahwa dengan uang miliaran di bank dan memili kontak dengan pedagang senjata di Pakistan, ancaman ISIS tidak bisa dianggap remeh.
“Dengan munculnya ISIS di Asia Barat, salah satu yang ditakutkan adalah kemungkinan mereka untuk mendapatkan akses ke senjata nuklir dari negara-negara seperti Pakistan,” kata Iderjit, seperti dilansir Daily Mail, Senin (1/6/2015).
ISIS seminggu lalu mengklaim sanggup membeli bom nuklir dari Pakistan hanya dalam tempo setahun. Kelompok itu juga mengancam akan menyelundupkan senjata nuklir ke Amerika Serikat (AS) dan menyerang negara itu.
“ISIS memiliki miliaran dolar di bank, sehingga mereka bisa meminta kelompok cabangnya di Pakistan untuk membeli perangkat nuklir, melalui dealer senjata yang memiliki jaringan ke pejabat korup di wilayah itu,” bunyi laporan majalah Dabiq, yang ditulis seorang sandera ISIS bernama John Cantlie.
(mas)