ABK Tewas di Kapal Taiwan Seharusnya Pulang April

Rabu, 20 Mei 2015 - 13:43 WIB
ABK Tewas di Kapal Taiwan...
ABK Tewas di Kapal Taiwan Seharusnya Pulang April
A A A
TEGAL - Anak Buah Kapal (ABK) asal Kabupaten Tegal, Rasjo Lamtoro, yang tewas di kapal kargo Taiwan sudah dua tahun bekerja di kapal dan seharusnya pulang pada April silam.

Kasi Penempatan Tenaga Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Tegal Algunto mengatakan, Rasjo Lamtoro diberangkatkan oleh PT Anugerah Pasific yang berkantor di Kabupaten Pemalang.

"Dia sudah dua tahun bekerja jadi ABK kapal kargo itu dan seharusnya pulang ke Tegal bulan lalu, karena kontraknya habis April," kata Algunto kepada Sindonews.com, Rabu (20/5/2015).

Algunto menambahkan, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) sudah memanggil perusahaan yang memberangkatkan untuk mengumpulkan keterangan terkait Rasjo. "Termasuk mengurus proses pemulangan jenazah," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, seorang Anak Buah Kapal (ABK) asal Kabupaten Tegal tewas di sebuah kapal kargo Taiwan. Diduga ia tewas karena mengalami praktek perbudakan.

Kasi Penempatan Tenaga Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Tegal Algunto mengatakan, informasi yang didapatkan dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), ABK tersebut bernama Rasjo Lamtoro, warga Desa Kalisapu, Kecamatan Slawi.

"Informasi yang saya dapat dari Kemenlu, ada 5 ABK asal Indonesia yang meninggal di kapal. Salah satunya dari Kabupaten Tegal," kata Algunto kepada Sindonews.com, Rabu (20/5/2015).

Menurut Algunto, Rasjo meninggal di kapal saat tengah berlayar di perairan wilayah Afrika. Selanjutnya, jenazah yang bersangkutan dibawa ke sebuah rumah sakit di Dakar, Senegal, untuk dioutopsi. Hasil outopsi pihak rumah sakit menunjukkan korban meninggal karena malnutrisi.

"Apakah karena alami perbudakan? Masih belum pasti. Masih ditelusuri Kemenlu. Tapi, kesimpulan dari hasil outopsi penyebab meninggal karena malnutrisi (kekurangan gizi)," ujar Algunto.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6366 seconds (0.1#10.140)