ISIS Eksekusi 26 Warga Sipil di Dekat Situs Kuno Suriah
A
A
A
PALMYRA - Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyerbu wilayah di dekat situs kuno Kota Palmyra, Suriah. Para militan ISIS lantas mengeksekusi 26 warga sipil di wilayah itu.
Hal itu diungkap Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia. ”Daesh mengeksekusi 26 warga sipil, termasuk sedikitnya 10 orang dipenggal kepalanya,” kata Direktur Observatorium, Rami Abdel Rahman mengacu pada kelompok ISIS yang dalam bahasa Arab disebut Daesh.
“ISIS menuduh mereka (korban) berkolaborasi dengan rezim Suriah,” lanjut Rami, seperti dilansir Russia Today, Jumat (15/5/2015). Tuduhan ISIS bahwa warga sipil bersekutu dengan rezim pemerintah Presiden Suriah, Bashar al-Assad, bukan yang pertama kali. Kelompok ini kerap mengeksekusi warga sipil secara brutal atas tuduhan serupa.
Pada Kamis kemarin, kelompok radikal itu bertempur dengan tentara Suriah di dekat Kota Kuno Palmyra. Menurut kelompok pemantau krisis Suriah itu, kehadiran ISIS bisa mengancam nasib situs warisan dunia yang diakui UNESCO.
Observatorium khawatir situs-situs kuno Suriah akan mengalami nasib serupa dengan situs-situs kuno di Irak. Kelompok radikal itu telah mengancurkan situs-situs kuno di Irak dan menjarahnya. Hasil penjarahan itu menjadi salah satu sumber dana utama kelompok ISIS selain dari menculik dan menjual minyak ilegal.
Hal itu diungkap Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia. ”Daesh mengeksekusi 26 warga sipil, termasuk sedikitnya 10 orang dipenggal kepalanya,” kata Direktur Observatorium, Rami Abdel Rahman mengacu pada kelompok ISIS yang dalam bahasa Arab disebut Daesh.
“ISIS menuduh mereka (korban) berkolaborasi dengan rezim Suriah,” lanjut Rami, seperti dilansir Russia Today, Jumat (15/5/2015). Tuduhan ISIS bahwa warga sipil bersekutu dengan rezim pemerintah Presiden Suriah, Bashar al-Assad, bukan yang pertama kali. Kelompok ini kerap mengeksekusi warga sipil secara brutal atas tuduhan serupa.
Pada Kamis kemarin, kelompok radikal itu bertempur dengan tentara Suriah di dekat Kota Kuno Palmyra. Menurut kelompok pemantau krisis Suriah itu, kehadiran ISIS bisa mengancam nasib situs warisan dunia yang diakui UNESCO.
Observatorium khawatir situs-situs kuno Suriah akan mengalami nasib serupa dengan situs-situs kuno di Irak. Kelompok radikal itu telah mengancurkan situs-situs kuno di Irak dan menjarahnya. Hasil penjarahan itu menjadi salah satu sumber dana utama kelompok ISIS selain dari menculik dan menjual minyak ilegal.
(mas)