Putin Ungkap Operasi Rahasia Caplok Crimea

Senin, 09 Maret 2015 - 08:59 WIB
Putin Ungkap Operasi...
Putin Ungkap Operasi Rahasia Caplok Crimea
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah mengungkapkan sebuah operasi rahasia saat Rusia mencaplok Crimea dari Ukraina tahun lalu. Kala itu, Rusia bahkan siap bertempur untuk menyelamatkan Presiden Ukraina pro-Rusia, Viktor Yanukovych yang digulingkan massa pro-Barat.

Pengungkapan operasi rahasia Putin dalam mencaplok Crimea itu muncul dalam video dokumenter yang disiarkan stasiun televisi Rossiya-1 . Video dokumenter itu berjudul "Homeward bound".

Dalam video itu, Putin menceritakan semuanya pada malam pertemuan dengan para kepala dinas keamanan untuk membahas bagaimana untuk menyelamatkan presiden terguling Viktor Yanukovych.

”(Pertemuan) kita berakhir sekitar pukul 07.00 pagi," kata Putin. ”Ketika kami berpisah, saya berkata kepada rekan-rekan saya: kita harus mulai bekerja untuk mengembalikan Crimea ke Rusia,” katanya lagi.

Empat hari setelah pertemuan pada Februari 2014 itu, sekelompok tentara tak dikenal mengambil alih gedung parlemen di Crimea dan buru-buru membentuk pemerintahan baru. Crimea yang semula provinsi di Ukraina itu melepaskan diri melalui referendum dan resmi bergabung dengan Rusia pada 18 Maret 2014.

Ankesasi Rusia terhadap Crimea itu telah memicu kecaman internasional. Masih menurut video dokumenter itu, Putin juga mengklaim bahwa militer Rusia siap untuk melawan Ukraina yang ingin menangkap Yanukovych. ”Dia (Yanukovych) akan terbunuh," kata Putin.

”Kami bersiap-siap untuk membawanya keluar dari Donetsk melalui darat, laut atau udara,” lanjut Putin, seperti dilansir AFP, Senin (9/3/2015). ”Senapan mesin berat yang dipasang di sana untuk menghindari tindakan yang terlalu banyak bicara.”

Yanukovych kemudian muncul kembali di Kota Rostov, wilayah Rusia selatan dan belum kembali ke Ukraina. Sejak Yanukocyh digulingkan, krisis Ukraina justru melebar ke Ukraina timur, di mana sejumlah wilayah seperti Donetsk dan Luhansk telah memisahkan diri. Sampai saat ini separatis pro-Rusia di Ukraina timur masih berseteru dengan pasukan Ukraina.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1127 seconds (0.1#10.140)