Berjuluk Presiden Perdamaian, tapi Obama Membom 7 Negara

Kamis, 25 September 2014 - 18:06 WIB
Berjuluk Presiden Perdamaian,...
Berjuluk Presiden Perdamaian, tapi Obama Membom 7 Negara
A A A
WASHINGTON - Julukan Presiden Perdamaian pada Barack Obama kembali dipertanyakan, setelah data menyebut pemerintah Obama sudah membom tujuh negara dalam enam tahun.

Tujuh negara yang dibom pemerintah Obama antara lain, saat AS terlibat konflik di Irak, Afghanistan, Pakistan, Somalia, Yaman, Libya dan sekarang di Suriah.

Julukan Presiden Perdamain, tidak lain mengacu pada perolehan Hadiah Nobel Perdamaian tahun 2009 kepada sosok Obama.

Biro Jurnalisme Investigasi (BIJ) memperkirakan pemerintahan Obama telah meluncurkan lebih dari 390 serangan pesawat tak berawak dalam lima tahun di Pakistan, Yaman dan Somalia. Data itu bahkan delapan kali lebih banyak dari pada yang diluncurkan Presiden George W. Bush salama berkuasa.

Afghanistan

Obama tercatat berada di garis depan dari penarikan besar pasukan di Afghanistan setelah sepuluh tahun AS berkonflik dengan Taliban. AS telah sepakat menarik semua pasukannya dari negara itu akhir tahun 2014.

Baru-baru ini, Presiden Afghanistan Hamid Karzai menggunakan pidato perpisahan untuk menentang serangan AS yang terakhir kalinya. Karzai, pernah mengatakan Washington menginginkan perang di Afghanistan "karena kepentingan sendiri".

"Perang di Afghanistan adalah untuk kepentingan asing," katanya dalam sebuah pidato. "Tapi Afghanistan di kedua sisi adalah domba kurban dan korban,” katanya lagi.

Yaman

Di Yaman, AS kerap meluncurkan serangan pesawat tak berawak dengan dalih menumpas Al Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP). Tapi, rakyat sipil di negara itu tak luput ikut menjadi korban.

Human Rights Watch pernah merilis sebuah laporan setebal 102 halaman soal serangan pesawat nirawak AS di Yaman. Dari serangan yang menewaskan 82 orang itu, 57 di antaranya merupakan warga sipil. Data itu dirangkum dari tahun serangan tahun 2009-2013.

Pada bulan April 2014, kampanye pemboman intensif kembali dilakukan AS dan pemerintah Yaman yang menewaskan 68 orang. Tiga di antaranya warga sipil.

Pakistan

Di Pakistan, pemerintah Obama juga terlibat dalam ratusan serangan. Menurut BIJ, sejak Obama dilantik sebagai Presiden AS tahun 2009, CIA telah meluncurkan 330 serangan di Pakistan. Sebagai perbandingan, pendahulunya yakni mantan Presiden Bush melakukan 51 serangan dalam empat tahun.

Somalia

Tidak jauh beda dengan Yaman, pemerintah Obama juga menyerang Somalia dengan pesawat nirawak dengan dalih menumpas militan. Aktivis Pakistan, Muthidda Shehri Mahaz, pernah membakar bendera AS selama protes di Multan pada tanggal 14 Maret 2012 untuk memprores serangan drone AS di Somalia

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Obama juga gencar menyerang Somalia. Serangan terakhir disebut-sebut menewaskan perwira intelijen al-Shabaab dan ahli bom kelompok itu tahun lalu.

Libya

Pemerintah Obama pada tahun 2011 ikut terlibat dalam serangan terhadap Libya yang berakhir dengan lengsernya ditaktor Libya, Moammar Khadafi. Menurut data BIJ, seperti dikutip Idependent, semalam (24/9/2014), AS bersama Inggris tercatat telah menembakkan lebih dari 110 rudal jelajah Tomahawk di wilayah pertahanan udara yang dipimpin Khadafi. Ditaktor Libya itu akhirnya tewas dibunuh rakyatnya dalam revolusi yang bersamaan dengan serangan AS.

Obama kala itu terpaksa membela keputusannya untuk campur tangan dalam konflik Libya dengan serangan udara setelah konsultasi dengan Kongres AS. Alasan agresi kala itu, salah satunya karena rezim Khadafi dituduh menggunakan senjata kimia.

Irak dan Suriah

Sejak munculnya ISIS yang berulah di Irak dan Suriah, pemerintah Obama selain sudah bertindak sendiri dalam menyerang wilayah Irak, juga menggalang koalisi dunia. Beberapa di antaranya negara-negara Arab.

Keputusan Obama untuk menyerang wilayah Irak-- meski tidak mengerahkan pasukan darat---adalah menumpas militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang telah memenggal dua jurnalis AS. “Saya tidak akan ragu untuk mengambil tindakan terhadap ISIS di Suriah serta di Irak,” ucap Obama sehari sebelum meluncurkan serangan di Irak.

Hingga saat ini, pemerintah Obama fokus menggempur Suriah, di mana salah satu targetnya adalah kilang minyak. Iran sendiri melalui Presiden Hassan Rouhani curiga dengan motif pemboman AS di Suriah.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0729 seconds (0.1#10.140)