Mahasiswa India ciptakan pakaian dalam anti perkosaan

Rabu, 03 April 2013 - 17:38 WIB
Mahasiswa India ciptakan pakaian dalam anti perkosaan
Mahasiswa India ciptakan pakaian dalam anti perkosaan
A A A
Sindonews.com - Maraknya aksi pemerkosaan di India telah mendorong tiga mahasiswa jurusan teknik Universitas SRM di Chennai, India, untuk merancang dan menciptakan pakaian dalam anti pemerkosaan.

Tiga mahasiswa itu, Manisha Mohan, Rimpi Tripathy, dan Nilladri Basu menamakan pakaian dalam wanita rancangan mereka dengan nama "SHE" (Society Harnessing Equipmen). Pakaian ini diklaim bisa menjaga keselamatan kaum wanita saat berada di tempat umum.

Pasalnya, di pakaian dalam itu ditanam sebuah alat sensor tekanan yang mampu mendeteksi tekanan yang tidak diinginkan. Jika mendapat tekanan, sensor akan teraktivasi dan mengirimkan gelombang kejut sebesar 3.800 kilovolt, kemudian akan memancarkan 82 kejutan elektrik.

Setelah itu, GPS dan GSM yang juga ditanam di dalam pakaian itu, secepat mungkin memberi pesan darurat kepada nomor darurat di telepon selular korban, entah itu pihak keluarga, teman, ataupun kantor polisi.

"Kami hanya melakukan sedikit inovasi untuk menciptakan solusi atas masalah serius yang dihadapi oleh para wanita India. Pakaian dalam ini mengadopsi teknologi yang dekat dengan kehidupan masyarakat, seperti global positioning system (GPS), global system mobile (GSM), dan juga sensor tekanan," terang Mohan.

Kepada techpedia.in, ketiga ilmuwan muda ini mengatakan, mereka sengaja menempatkan sensor tekanan listrik dan juga sirkuit listrik dalam bra, bukan dalam celana dalam. Sebab, berdasarkan pengakuan sejumlah korban dan penegak hukum di India, bagian tubuh wanita yang pertama kali di serang adalah wilayah dada.

Secara fungsional, pakaian yang telah mendapat penghargaan dari Gandhian Young Technological Innovation ini sudah rampung dan siap dipasarkan pada akhir bulan ini. Namun, Mohan mengatakan, pihaknya akan menambah sentuhan akhir agar pakaian dalam ini dapat digunakan berulangkali.

"Saya telah menghubungi seorang teman dari Institut Teknologi Model Nasional India untuk membantu saya menemukan kain yang tepat, sehingga pakaian dalam ini dapat dicuci dan digunakan berkali-kali." tutur Mohan.

"Sebelumnya, kami menempuh pendidikan di sekolan biara wanita. Di sana kami selalu diajarkan untuk bersikap baik kepada semua orang dan selalu melempar senyum ceria. Tapi, saat kami sampai melanjutkan studi dan melangkah ke dunia luar yang lebih nyata dan kejam, kami menyadari tidak selamanya senyuman dapat bertahan lama untuk melindungi kesucian dan juga ketulusan kami," jelas Mohan soal motivasi ia dan rekan-rekannya membuat pakaian dalam tersebut.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5138 seconds (0.1#10.140)