Ingin Bangun 11.000 Rumah di Tanah Palestina, Israel Kian Ugal-ugalan

Jum'at, 27 Januari 2017 - 11:16 WIB
Ingin Bangun 11.000...
Ingin Bangun 11.000 Rumah di Tanah Palestina, Israel Kian Ugal-ugalan
A A A
YERUSALEM - Pemerintah Israel telah menyetujui untuk membangun 153 rumah bagi warganya di wilayah Palestina di Yerusalem Timur dan 2.500 rumah di Tepi Barat. Israel kini makin ugal-ugalan dengan rencana barunya untuk membangun 11.000 rumah di Yerusalem, wilayah Palestina yang diduduki.

Pemerintah Israel mengabaikan kecaman masyarakat internasional yang dengan lantang menyebut proyek-proyek permukiman Israel ilegal. Israel semakin berani dengan rencana proyek permukimannya setelah mendapat dukung Presiden baru Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Wakil Wali Kota Yerusalem Meir Turgeman mengatakan izin proyek pembangunan permukiman di Kota Yerusalem ditangguhkan Komite Perencanaan Kota karena mendapat tekanan dari pemerintahan Barack Obama.

Tapi, setelah pemerintahan Obama lengser situasi berubah. ”Saya akan memberikan izin untuk ribuan rumah di Yerusalem dalam beberapa bulan mendatang,” kata Turgeman, seperti dikutip dari Times of Israel, Jumat (27/1/2017).

Rencana tersebut disetujui oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman. ”Kami sedang membangun dan akan terus membangun,” kata Netanyahu pada Selasa lalu, mengomentari persetujuan pembangunan ribuan rumah di wilayah pendudukan.

Palestina telah memprotes keras dan menyebut Israel melakukan “pencurian tanah dan kolonialisme”. Tindakan Israel juga dikutuk oleh PBB bersama dengan Uni Eropa.

Sebagian dari 2.500 bangunan yang disetujui untuk dibangun Israel di kota Ariel serta Givat Ze'ev, yang terletak di utara Yerusalem.

Menurut media Israel, menenatu Presiden Trump, Jared Kushner, merupakan pihak yang mensponsori proyek pemukiman Israel.
(mas)
Berita Terkait
Alasan Amerika Serikat...
Alasan Amerika Serikat Tak Mengakui Palestina sebagai Negara Merdeka
Amerika Serikat Desak...
Amerika Serikat Desak Pemimpin Palestina Diganti, PLO Tak Terima
Gerakan Pro-Palestina...
Gerakan Pro-Palestina Meletus di Kampus-kampus Amerika Serikat
Langka, Amerika Serikat...
Langka, Amerika Serikat Jatuhkan Sanksi Terhadap Israel
Blinken Sesali Pembunuhan...
Blinken Sesali Pembunuhan Warga Sipil Tak Bersalah Palestina
5 Sosok Donatur Hamas...
5 Sosok Donatur Hamas yang Paling Diburu Amerika Serikat
Berita Terkini
900 Tentara Anggota...
900 Tentara Anggota NATO Teledor, Data Mereka di Aplikasi Kebugaran Mudah Terdeteksi Musuh
1 jam yang lalu
Trump Rilis 80.000 Halaman...
Trump Rilis 80.000 Halaman Berkas Terkait Pembunuhan John F Kennedy
2 jam yang lalu
Uni Emirat Arab Diam-diam...
Uni Emirat Arab Diam-diam Melobi AS untuk Menolak Rencana Mesir tentang Rekonstruksi Gaza
3 jam yang lalu
Prancis Kerahkan Pesawat...
Prancis Kerahkan Pesawat Bersenjata Nuklir ke Perbatasan Jerman, Ini Pemicu Utamanya
4 jam yang lalu
Makna dan Arti Bendera...
Makna dan Arti Bendera Australia, Lengkap dengan Sejarahnya
5 jam yang lalu
5 Isu Penting dalam...
5 Isu Penting dalam Panggilan Telepon Putin dan Trump selama 2,5 Jam
7 jam yang lalu
Infografis
Langgar Gencatan Senjata,...
Langgar Gencatan Senjata, Israel Gelar Serangan Udara di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved