Polisi Israel Tewas Diterjang Mobil Pria Palestina saat Penggusuran

Kamis, 19 Januari 2017 - 02:53 WIB
Polisi Israel Tewas Diterjang Mobil Pria Palestina saat Penggusuran
Polisi Israel Tewas Diterjang Mobil Pria Palestina saat Penggusuran
A A A
NEGEV - Seorang petugas polisi Israel tewas diterjang mobil yang dikemudikan pria Palestina. Serangan mobil itu dilakukan saat protes penggusuran rumah-rumah warga Palestina di Negev, Umm al-Hiran, hari Rabu.

Pria Palestina pengemudi mobil itu ditembak mati pasukan keamanan Israel sesaat setelah menerjang polisi rezim Zionis. Dalam sebuah video yang beredar, mobil itu dikepung para pasukan Israel setelah menerjang polisi. Pengemudi mobil ditembak mati hingga dan laju mobil tersebut tak terkendali.

Polisi Israel yang tewas diterjang mobil pria Palestina diidentifikasi bernama Sersan 1 Erez Levi, 34. Sedangkan pengemudi mobil yang ditembak mati, menurut laporan The Times of Israel, Kamis (19/1/2017), bernama Yaqoub Mousa Abu Al-Qia'an.

Kepolisian Israel mengklaim bahwa tembakan diletuskan setelah mobil melaju ke arah petugas. Namun, penduduk dan para aktivis setempat menyatakan Abu Al-Qia'an mengemudi dengan tenang sebelum dia ditembak dan kehilangan kendali.

Dalam sebuah pernyataan, kepolisian Israel menyatakan bahwa Abu Al-Qia'an merupakan aktivis “Gerakan Islam”. Kepolisian Israel menuduh, Al-Qia’an melakukan serangan serudukan dengan mobil.

Menteri Keamanan Publik Israel Gilad Erdan menyebut tindakan pria Palestina itu sebagai aksi terorisme. ”Itu adalah serangan teror yang membunuh seorang polisi,” katanya.

Uriel Eisner, 26, anggota dari Pusat Yahudi untuk Anti-Kekerasan mengatakan polisi menembak mobil tersebut sebelum mobil secara serampangan melaju ke arah para petugas polisi. Eisner menduga sopir mobil itu berusaha untuk meninggalkan desa untuk menghindari konfrontasi dengan polisi.

Polisi dan penduduk setempat terlibat bentrok ketika rumah-rumah warga Palestina dari etnis Badui Arab di Umm al-Hiran dihancurkan.

Desa ini telah menjadi simbol perlawanan bagi warga Arab di Negev yang menentang putusan Mahkamah Agung Israel Tahun 2015 yang menyatakan bahwa tanah di wilayah itu milik negara Israel. Pemerintah Israel berencana untuk membangun wilayah itu menjadi sebuah kota Yahudi.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4365 seconds (0.1#10.140)