Palestina Ancam Trump Soal Pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem

Minggu, 13 November 2016 - 17:19 WIB
Palestina Ancam Trump Soal Pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem
Palestina Ancam Trump Soal Pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem
A A A
NEW YORK - Utusan khusus Palestina untuk PBB, Riyad Mansour melemparkan ancaman kepada Donadl Trump terkait rencana pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Israel. Trump berencana memindahkan Kedubes AS yang saat ini berada di Tel Aviv ke Yerusalem.
Mansour mengatakan, Palestina akan membuat AS di bawah pimpinan Trump menjalani hari-hari yang berat di PBB. Palestina akan secara berkala melakukan serangan, baik terhadap AS ataupun Israel di PBB.
"Jika orang-orang menyerang kita dengan memindahkan kedutaan ke Yerusalem, yang merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan, itu adalah pelanggaran resolusi 181 dari Majelis Umum PBB yang dirancang oleh AS. Ini juga menunjukkan kalau mereka lebih suka berkelahi dengan kita," ucap Mansour.
"Jika mereka melakukan itu, jangan salahkan kami jika pada akhirnya kami melepaskan semua amunisi yang kita miliki di PBB dan kami memiliki banyak amunisi di PBB," sambungnya, seperti dilansir Arutz Sheva pada Minggu (13/11).
Mansour di kesempatan yang sama juga mengatakan, respon Otoritas Palestina terkait rencana pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem tidak akan menjadi resolusi DK, karena AS dipastikan akan memveto itu.
"Mungkin saya tidak akan bisa mendapatkan resolusi di DK PBB, tapi saya bisa membuat hidup mereka sengsara setiap hari dengan mempercepat veto pada pengakuan saya sebagai negara anggota. Italia pada tahun 1949 menerima tiga veto berturut-turut dari Uni Soviet. Ini adalah jenis hal-hal yang bisa saya lakukan, "ancamnya.
"Ini adalah ilegal untuk menentang resolusi DK PBB, dimana AS adalah anggotanya. Tindakan sepihak oleh Israel mencaplok Yerusalem Timur adalah ilegal. Jika administrasi AS ingin menentang hukum internasional mereka melakukan sesuatu yang ilegal. Saya berharap mereka tidak akan melakukan apa-apa," tukasnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4808 seconds (0.1#10.140)