Pamer Tato Dewi Hindu di India, Turis Australia Diancam Dikuliti

Selasa, 20 Oktober 2015 - 11:44 WIB
Pamer Tato Dewi Hindu di India, Turis Australia Diancam Dikuliti
Pamer Tato Dewi Hindu di India, Turis Australia Diancam Dikuliti
A A A
BANGALORE - Seorang turis pria asal Australia dan pacarnya dibawa ke kantor polisi di India setelah para aktivis setempat mengancam akan menguliti kaki pria yang terdapat tato bergambar Dewi yang disucikan dalam agama Hindu.

Pria asal Melbourne, Australia bernama Matt Gordon, 21 dan pacarnya, Emily Kassianou, 20, pada hari Sabtu lalu makan siang di Bangalore. Pria itu memamerkan tato di tulang kering kakinya yang terdapat gambar Dewi Yellamma.

Tato di kaki itu membuat marah warga setempat yang dikenal taat dalam urusan agama. Dewi Yellamma dianggap sebagai Dewi Kesuburan. Sejumlah warga India yang marah memerintahkan pria itu untuk menghapus tato di kakinya.

Pasangan itu akhirnya dibawa ke kantor polisi Ashok Nagar, di mana dia dipaksa untuk menulis surat permintaan maaf sebelum mereka diizinkan untuk meninggalkan wilayah India tersebut.

Gordon, yang seorang mahasiswa hukum menceritakan kejadian itu kepada The Hindu. ”Salah satu dari mereka datang kepada saya dan dijelaskan tentang tato saya. Segera, mereka mengepung kami dan mengancam untuk menguliti kaki saya dan menghapus tato,” katanya.

Wakil Komisaris Polisi Bangalore, Sandeep Patil, mengatakan bahwa Gordon telah melapor ke petugas bahwa orang-orang telah mengancam akan menguliti kakinya jika dia tidak menghapus tato itu.

Pria Australia itu telah menuliskan “situasi traumatis” di akun Facebook-nya. Dia merasa tidak pantas untuk menjadi “korban”. Dia telah mengunggah foto surat permintaan maaf. Namun, dia berdalih tidak perlu minta maaf untuk apa yang ada di kulit kakinya sendiri.

“Surat saya dipaksa minta maaf, saya harus menulis sebelum saya bisa meninggalkan kantor polisi di Ashok Nagar. Saya tidak harus meminta maaf atas apa yang ada di kulit saya dan diletakkan dalam situasi traumatis di mana saya dilecehkan, diancam dan dikerumuni,” tulis Gordon, seperti dikutip news.com.au, Selasa (20/10/2015).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7178 seconds (0.1#10.140)
pixels