Bos WikiLeaks: Snowden Lari ke Rusia atau Pilih Dibunuh AS

Minggu, 30 Agustus 2015 - 10:55 WIB
Bos WikiLeaks: Snowden Lari ke Rusia atau Pilih Dibunuh AS
Bos WikiLeaks: Snowden Lari ke Rusia atau Pilih Dibunuh AS
A A A
WASHINGTON - Pendiri situs anti-kerahasiaan WikiLeaks, Julian Assange, mengungkapkan bahwa dia yang memperingatkan whistleblower NSA, Edward Snowden, untuk melarikan diri ke Rusia. Jika tidak ke Rusia, Snowden berisiko diculik dan dibunuh aparat Amerika Serikat (AS).

Menurut Assange, Snowden setelah membocorkan banyak dokumen rahasia NSA tahun 2013, berniat melarikan diri ke Amerika Latin. Tapi, Assange memperingatkan bahwa negara-negara Amerika Latin tidak aman bagi keselamatan bekas kontraktor NSA itu.

Pengakuan bos WikiLeaks itu muncul dalam wawancaranya dengan majalah Times.”Snowden sangat menyadari ‘spin’ yang akan diletakkan di atasnya jika ia mengambil suaka di Rusia,” kata Assange.

“Dia lebih suka Amerika Latin, tapi saran saya adalah bahwa ia harus mengambil suaka di Rusia meskipun ada konsekuensi negatif, karena penilaian saya adalah bahwa ia memiliki risiko yang signifikan, yakni diculik dari Amerika Latin atas perintah CIA, atau mungkin dibunuh,” lanjut Assange.

Snowden hingga saat ini masih bersembunyi di Rusia sejak dia membocorkan dokumen penyadapan global AS. Beberapa dokumen Snowden itu telah diserahkan kepada Glenn Greenwald, Laura Poitras dan Ewen MacAskill saat dia berada di Hong Kong. Paspor Snowden diduga dicabut ketika dia hendak ke Amerika Latin sehingga dia terpaksa mencari suaka di Rusia.

Sementara itu, Assange, yang juga diburu FBI setelah WikiLeaks membocorkan dokumen militer dan diplomatik AS telah bersembunyi di Kedutaan Besar Ekuador di London sejak Juni 2012. Dia dituduh terlibat perkosaan di Swedia dan hendak diekstradisi ke AS jika dia ditangkap.

Sebelumnya, para pejabat Swedia akan bertemu dengan para pejabat Ekuador untuk mencari solusi terkait rencana jaksa Swedia untuk menyelidiki Assange atas tuduhan perkosaan di Swedia.

”Ini adalah pertama kalinya bahwa kami akan bertemu dan kami akan membahas kesepakatan umum untuk kerjasama yudisial antara kedua negara,” kata pejabat Kementerian Hukum Swedia, Cecilia Riddselius, seperti dilansir IB Times, semalam.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4211 seconds (0.1#10.140)